Dalih Polisi di Torut Beri Izin Keramaian tapi Dipakai Warga Judi Sabung Ayam

Dalih Polisi di Torut Beri Izin Keramaian tapi Dipakai Warga Judi Sabung Ayam

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 17 Jan 2023 06:27 WIB
Warga padati arena judi sabung ayam di Toraja Utara.
Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel
Toraja Utara -

Polres Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) berdalih izin yang diberikan ke warga hanya izin keramaian untuk kegiatan adat. Namun izin tersebut justru diklaim warga sebagai izin kegiatan judi sabung ayam.

"Gini, kita sama sekali tidak pernah memberikan izin untuk melakukan perjudian, itu hanya izin keramaian," kata Kapolres Toraja Utara AKBP Eko Suroso kepada detikSulsel, Senin (16/1/2023).

Eko menjelaskan izin yang diberikan polisi hanya untuk acara adat seperti rambu solo atau upacara kedukaan. Dia menegaskan judi sabung ayam dalam acara adat adalah bentuk penyimpangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir tidak ada yang memberikan izin untuk bentuk perjudian. Tapi polisi sebagai bagian masyarakat Toraja Utara selalu menjunjung tinggi adat istiadat di manapun bertugas. Kalau di tengah adat ada perjudian berarti itu kegiatan penyimpangan adat," ungkapnya.

Warga Ngaku Dapat Izin

Diketahui kegiatan judi sabung ayam kembali marak di Toraja Utara. Bahkan, warga mengaku kegiatan ini telah mendapat izin dari kepolisian setempat.

ADVERTISEMENT

"Kalau sabung ayam di Toraja ini memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Biasanya dilakukan di hari acara adat. Tapi sudah banyak yang niat memang buat arena sendiri untuk sabung ayam," kata salah seorang warga, Pian, Rabu (11/1).

Pian menuturkan warga tidak khawatir kegiatan judi sabung ayam dibubarkan oleh aparat kepolisian. Menurutnya kegiatan tersebut sudah mendapatkan izin dari pihak kepolisian setempat.

"Sudah ada izinnya ini memang. Na yang laksanakan kegiatan ini anaknya juga polisi jadi aman," tandasnya.

Belum lagi kegiatan judi sabung ayam biasanya digelar di desa-desa terpencil yang jauh dari pantauan petugas. Sehingga warga merasa aman.

"Biasanya desa-desa yang jauh biar tidak terlalu kelihatan kan. Tapi tetap banyak orang yang datang karena Sabtu dan Minggu dilaksanakan,"ujarnya.




(hsr/alk)

Hide Ads