Warga Torut Ngaku Dapat Izin Judi Sabung Ayam dari Aparat, Polisi Membantah

Warga Torut Ngaku Dapat Izin Judi Sabung Ayam dari Aparat, Polisi Membantah

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 16 Jan 2023 16:17 WIB
Warga padati arena judi sabung ayam di Toraja Utara.
Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel
Toraja Utara -

Polres Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) menanggapi klaim warga yang mengaku mendapat izin kepolisian untuk kegiatan judi sabung ayam. Polisi berdalih izin yang diberikan hanya izin keramaian untuk kegiatan adat.

"Gini, kita sama sekali tidak pernah memberikan izin untuk melakukan perjudian, itu hanya izin keramaian," kata Kapolres Toraja Utara AKBP Eko Suroso kepada detikSulsel, Senin (16/1/2023).

Eko menegaskan izin yang diberikan kepada masyarakat adalah izin keramaian untuk kegiatan adat seperti Rambu Solo atau upacara kedukaan. Menurutnya, jika judi sabung ayam dalam acara adat tanpa sepengetahuan aparat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir tidak ada yang memberikan izin untuk bentuk perjudian. Tapi polisi sebagai bagian masyarakat Toraja Utara selalu menjunjung tinggi adat istiadat di manapun bertugas. Kalau di tengah adat ada perjudian berarti itu kegiatan penyimpangan adat," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, kegiatan judi sabung ayam kembali marak di Toraja Utara. Bahkan, kegiatan ini kabarnya telah mengantongi izin dari polisi.

ADVERTISEMENT

"Kalau sabung ayam di Toraja ini memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Biasanya dilakukan di hari acara adat. Tapi sudah banyak yang niat memang buat arena sendiri untuk sabung ayam," kata salah seorang warga, Pian, Rabu (11/1).

Pian mengaku warga tidak khawatir kegiatan judi sabung ayam dibubarkan oleh aparat kepolisian. Dia menuturkan kegiatan tersebut sudah mendapatkan izin dari pihak kepolisian setempat.

"Sudah ada izinnya ini memang. Na yang laksanakan kegiatan ini anaknya juga polisi jadi aman," tandasnya.

Selain itu kata Pian, kegiatan judi sabung ayam biasanya digelar di desa-desa terpencil yang jauh dari pantauan petugas. Sehingga warga merasa aman.

"Biasanya desa-desa yang jauh biar tidak terlalu kelihatan kan. Tapi tetap banyak orang yang datang karena Sabtu dan Minggu dilaksanakan," ujarnya.




(hsr/asm)

Hide Ads