Bentrokan antara karyawan WNA dan WNI di PT GNI Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng) berujung 2 orang tewas. Selain korban tewas, juga ada 9 orang lainnya yang mengalami luka-luka.
Momen mengerikan dalam peristiwa itu terekam dalam sebuah video. Awalnya tampak sejumlah karyawan heboh dan berteriak saat bentrokan terjadi pada malam hari, Sabtu (14/1).
Di lokasi terlihat sudah ada kobaran api di beberapa titik. Sejumlah kendaraan dan ruangan juga tampak sudah hancur. Suara seseorang menyebut ada satu orang yang terluka parah kemudian terdengar.
"We satu orang itu lagi sana parah, parah itue," suara seorang pria di balik video yang beredar.
Sejumlah orang kemudian mengevakuasi salah seorang korban yang sudah dalam kondisi berlumuran darah. Korban awalnya ditarik lalu diangkat oleh sejumlah orang di lokasi untuk dibawa ke tempat aman.
"Angkat-angkat, bawa dulu bawa," ujar pria tersebut.
1 WNA dan 1 WNI Tewas
Bentrokan itu menyebabkan 11 orang menjadi korban, yang 2 di antaranya dinyatakan tewas. Korban tewas masing-masing 1 WNA dan 1 WNI.
"Total ada 11 orang korban," kata Kapolres Morowali Utara AKBP Imam Wijayanto saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (15/1/2023).
Adapun korban selamat dalam insiden maut itu mengalami luka ringan hingga berat. Sementara 2 korban tewas kini masih diidentifikasi identitasnya.
"1 Orang WNI dan 1 orang WNA meninggal dunia, belum diketahui identitasnya," ujar Imam.
Di sisi lain, sebanyak 70 orang diamankan buntut bentrokan antara WNA dan WNI di PT GNI Morowali Utara itu. Mereka diamankan ke Mapolres Morowali Utara.
"Dalam rangkaian tersebut Polres Morut berhasil mengamankan 70 orang terduga pelaku," kata AKBP Imam Wijayanto.
Polisi juga mencatat sejumlah barang inventaris PT GNI rusak akibat dibakar. Masing-masing 1 unit mobil Hilux, 1 unit mobil LV, 2 unit dump truck, 1 unit loader, 1 unit mobil crane.
Selanjutnya ada 1 unit mobil damkar yang rusak. Selain kendaraan, juga ada 100 kamar mess WNA dan WNI yang rusak hingga terbakar.
"Iya sementara betul (data dampak bentrokan)," katanya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(asm/ata)