Publik di berbagai negara tengah ramai memperbincangkan fenomena menghijaunya sebagian wilayah Arab Saudi. Fenomena alam yang langka ini dikaitkan dengan tanda kiamat.
Lantas, bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Dilansir dari detikInet, Minggu (15/1/2023), kawasan Arab Saudi yang terkenal dengan gurun yang tandus dan gersang kini telah berubah. Dilihat dari citra satelit, kawasan itu tampak menjadi hijau setelah diguyur hujan lebat beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan Saudi Press Agency mengungkapkan, saat ini pemandangan pegunungan Makkah tampak subur. Hal tersebut membuat banyak warga setempat membagikan fenomena ini di media sosial sehingga menjadi viral dan mendapatkan berbagai macam komentar dari netizen.
Dapat diketahui, dalam Islam memang ada hadits yang berkaitan dengan fenomena tersebut.
Diriwayatkan Imam Muslim, Nabi Muhammad pada suatu waktu bersabda,
"Hari kiamat tidak berlaku hingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai." (HR Muslim).
Jazirah Arab Zaman Dulu
Ahli geologi dari Institute of Geosciences Johannes Gutenberg-University Jerman Alfred Kroner mengatakan, pada zaman dulu Jazirah Arab merupakan lahan yang subur dengan padang rumput. Selain itu Jazira Arab juga memiliki sejumlah sungai sebagaimana digambarkan dalam buku Mausu'ah al-Ijaz al-Qur'ani karya Nadiah Tharayyarah.
Kroner mengungkapkan, jika tanah Jazira Arab digali maka akan ditemukan jejak-jejak yang dapat membuktikan kalau wilayah tersebut dulunya adalah tanah yang hijau. Salah satunya pernah ditemukan di wilayah bernama al-Faw di bawah gurun pasir Rub' al-Khali.
Sekarang ini banyak penelitian arkeologi dilakukan mengenai fenomena ini. Salah satunya adalah proyek Green Arabia, di mana para ilmuwan mencari sumber hijau dari daerah tersebut.
Selanjutnya, Krone menjelaskan bukti ilmiah mengapa Jazirah Arab yang dulunya hijau bisa berubah menjadi gersang dan kemungkinan akan kembali menghijau. Berdasarkan penelitian sejarah Bumi yang dia lakukan, hal ini terjadi karena Jazirah Arab pernah mengalami fase zaman es.
Fase ini terjadi karena pada saat itu air laut dalam volume besar berubah menjadi es dan berkumpul di Kutub Utara yang beku, lalu bergerak perlahan menuju arah selatan. Pergerakan inilah yang dapat memengaruhi keadaan tanah di sekitarnya.
Berdasarkan riset modern, sekitar 100 ribu tahun yang lalu Bumi pernah mengalami zaman es. Setelah itu, Bumi berada pada periode interglasial atau menghangat yang berlangsung 10 hingga 20 ribu tahun.
Curah Hujan Tinggi
Penjelasan ilmiah di balik fenomena menghijaunya tanah Arab Saudi baru-baru ini yaitu disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Menurut ilmuwan iklim dan profesor hidrologi dari Utrecht University Michelle Van Vliet, curah hujan yang tinggi berkaitan dengan adanya perubahan kondisi cuaca.
"Arab Saudi memiliki iklim gurun dan di beberapa tempat beriklim semi-kering. Di wilayah sekitar Makkah, rata-rata curah hujan adalah 112 milimeter per tahun. Biasanya curah hujan relatif sedikit di sekitar Makkah, jauh lebih sedikit dibandingkan beberapa bulan terakhir ini," katanya.
Michelle menambahkan, penyebaran curah hujan yang terjadi di sejumlah wilayah tidak hanya berubah dalam ruang, tetapi juga dalam waktu. Artinya, ketika terjadi curah hujan yang sangat deras di satu wilayah, maka di wilayah lain akan terjadi kekeringan yang sangat parah.
"Dan faktanya, cuaca ekstrem menjadi semakin parah juga terkait dengan perubahan iklim," imbuh Van Vliet.
Juru bicara National Center for Meteorology Kerajaan Arab Saudi Hussain Al-Qathani menyampaikan, sebagian besar wilayah Arab Saudi diguyur hujan selama 3 hari, yakni sejak tanggal 8 hingga 10 Januari 2023.
Sementara itu, The Islamic Information mencatat curah hujan tinggi dalam durasi yang panjang di Arab Saudi sejak Desember 2022, dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus.
Hujan tidak hanya mengguyur kota Makkah saja, tetapi beberapa kota lainnya juga, termasuk Jeddah dan Madinah. Curah hujan yang tinggi bersamaan dengan cuaca hangat, sehingga memudahkan vegetasi untuk tumbuh, hal inilah yang menyebabkan wilayah Arab Saudi menghijau.
(edr/urw)