Ahli Fisika Temukan Bukti Keberadaan Kristal Waktu di Mainan Anak-anak

Ahli Fisika Temukan Bukti Keberadaan Kristal Waktu di Mainan Anak-anak

Tim detikInet - detikSulsel
Sabtu, 07 Jan 2023 21:30 WIB
Kristal waktu
Foto: Yale University
Jakarta -

Pada tahun 2016, sekelompok ilmuwan menemukan kristal waktu, padatan dengan struktur internal berosilasi yang berulang dalam waktu, bukan di ruang. Baru-baru ini ditemukan lagi bukti keberadaan kristal waktu, uniknya kali ini ditemukan di mainan anak-anak.

Dilansir dari detikInet, Sabtu (7/1/2023), penemuan ini memperumit teori di balik kristal waktu, karena para peneliti umumnya percaya bahwa benda-benda ini memerlukan 'gangguan internal' tertentu untuk dapat bertindak sebagai kristal waktu.

Seperti yang dilaporkan dalam dua penelitian yang diterbitkan dalam Physical Review Letters dan Physical Review B, peneliti telah mengidentifikasi perilaku khas kristal waktu diskrit atau discrete time crystal (DTC) dalam mono-amonium fosfat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kristal waktu sendiri diibaratkan seperti agar-agar jelly yang bisa bergoyang aneh. Ketika kita menggoyangkannya, agar-agar berosilasi dengan frekuensi yang tidak sesuai dengan gerakan kita. Inilah yang terjadi dengan kristal waktu. Apa pun dorongan awal kita, kristal waktu akan mengasumsikan frekuensi tertentu.

Diketahui tim peneliti menumbuhkan kristal untuk percobaan yang berbeda tetapi ingin tahu apakah mereka dapat mengamati sinyal kristal waktu yang diharapkan di dalamnya. Mereka menggunakan resonansi magnetik nuklir dan terkejut menemukan tanda (signature) secepat yang mereka lakukan.

ADVERTISEMENT

"Pengukuran kristal kami terlihat sangat mencolok," kata peneliti utama untuk dua studi baru terkait kristal waktu ini, Profesor Sean Barrett, dari Yale University.

"Pekerjaan kami menunjukkan bahwa tanda dari DTC dapat ditemukan, pada prinsipnya, dengan melihat pertumbuhan kristal," ujarnya.

Sementara itu, mahasiswa pascasarjana Yale University Robert Blum menyadari timnya dalam penemuan signature DTC tidak serta merta untuk membuktikan bahwa sistem tersebut memiliki memori kuantum.

"Kami menyadari bahwa hanya menemukan signature DTC tidak serta merta membuktikan bahwa sistem tersebut memiliki memori kuantum tentang bagaimana hal itu terjadi," kata Robert Blum, salah satu penulis studi tersebut.

Tim kemudian mendorong penelitian lanjutan agar dapat menguji gema yang ada di Kristal waktu.

"Ini mendorong kami untuk mencoba 'gema' kristal waktu, yang mengungkap koherensi tersembunyi, atau tatanan kuantum, di dalam sistem," jelas penulis utama Jared Rovny yang juga seorang mahasiswa pascasarjana Yale University.

Bagaimana struktur seperti itu bisa muncul belum diketahui dengan jelas. Dan berbagai penelitian menentang banyak gagasan yang diajukan selama beberapa tahun terakhir.

Kristal waktu untuk apa?

Mungkin banyak yang bertanya, apa manfaat nyata dari penelitian ini? Kristal waktu berpotensi meningkatkan teknologi mapan seperti jam atom, magnetometer, bahkan giroskop yang digunakan di smartphone dalam menentukan orientasinya.

Kristal waktu bahkan bisa memainkan peran penting dalam teknologi kuantum yang muncul, bidang penelitian yang kemungkinan akan makin gencar dilakukan selama beberapa tahun kedepan.




(urw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads