Ilmuwan telah mengumpulkan kurang lebih 3.000 feses dari seluruh dunia. Hal itu dilakukan karena menurut para ilmuwan, kotoran dapat menjadi kunci untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan di masa depan.
Dilansir dari detikHealth yang mengutip dari New York Post, Jumat (13/1/2023), pengumpulan feses atau kotoran ini dilakukan oleh para ilmuwan di Swiss. Feses tersebut kemudian disimpan dalam lemari es di Universitas Zurich.
Sebuah tim yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Adrian Egli, yang juga merupakan seorang direktur Institute of Medical Microbiology, mengumpulkan feses dan akan menampung feses tersebut dalam sebuah lemari. Mereka berencana menciptakan lemari besi khusus untuk melindungi berbagai macam bakteri dari usus manusia yang mengandung triliunan mikroba dari feses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa jenis bakteri tersebut dipercaya berpotensi membantu umat manusia di masa depan. Maka dari itu, mikroba tersebut disimpan untuk mengantisipasi jika nantinya mikroba tertentu di usus hilang.
Egli berharap sampel yang disimpan tersebut dapat dikultur ulang jika suatu hari nanti manusia membutuhkannya. Menurut penuturannya, keragaman mikroba di usus mulai berubah akibat pola makan dan gaya hidup modern manusia.
Karena itulah dia menilai penting untuk mengumpulkan sejumlah besar sampel feses dari seluruh dunia yang mengandung berbagai jenis mikroba.
Untuk sejauh ini, sampel yang dikumpulkan baru sekitar 3.000. Para ilmuwan ini menargetkan akan mengumpulkan 100.000 feses dan akan disimpan pada suhu -112°F (-80°C).
"Kalau gajah itu punah, dari segi kesehatan sendiri tidak ada masalah, (namun) jika mikrobioma Anda terganggu dengan cara tertentu, itu bisa menimbulkan konsekuensi yang luar biasa," ujar Egli.
Mikroba sendiri memiliki peran yang sangat penting bagi manusia karena membantu menyerap nutrisi dari makanan dan membantu melindungi dari infeksi. Bahkan, para peneliti melihat ada keterkaitan antara mikroba dan depresi, respon imun, harapan hidup, dan bahkan hilangnya memori.
(urw/alk)