Pilu Wanita di Mamuju 10 Tahun Tinggal di Rumah Reot Bareng 2 Anaknya

Sulawesi Barat

Pilu Wanita di Mamuju 10 Tahun Tinggal di Rumah Reot Bareng 2 Anaknya

Hafis Hamdan - detikSulsel
Kamis, 12 Jan 2023 20:40 WIB
Wanita bernama Munang (50) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa tinggal di sebuah rumah reot bersama dua orang anaknya Adi (10) dan Jordi (12).
Foto: dok.istimewa
Mamuju -

Wanita bernama Munang (50) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa tinggal di sebuah rumah reot bersama dua orang anaknya Adi (10) dan Jordi (12). Mereka sudah 10 tahun menempati rumah reot tersebut.

Munang merupakan warga Kabupaten Mamasa yang telah menetap selama 10 tahun di Dusun Kamassi, Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Mamuju. Untuk bertahan hidup dan membiayai kedua anaknya, Munang bekerja serabutan.

"Kalau tinggal itu kurang lebih 10 tahun di sini. Jadi ibu itu warga (ber-KTP) Mamasa," kata Kepala Dusun Kamassi Masdar kepada detikcom, Kamis (12/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masdar menuturkan kondisi rumah yang ditinggali Munang bersama kedua anaknya sangat memprihatinkan. Pasalnya atap rumah dari daun rumbia di beberapa sisi dalam kondisi bocor dan dinding yang terbuat dari papan hanya menutup di beberapa bagian.

Lantai rumah pun masih tanah tanpa cor semen. Kondisi ini diperparah jika musim penghujan, air akan merembes hingga membasahi dapur dan tempat tidur mereka.

ADVERTISEMENT

"Dindingnya itu kemarin dikasih bantuan dari tetangga terpal bekas. Karena kan bocor," ujar Masdar.

Wanita bernama Munang (50) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa tinggal di sebuah rumah reot bersama dua orang anaknya Adi (10) dan Jordi (12).Wanita bernama Munang (50) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa tinggal di sebuah rumah reot bersama dua orang anaknya Adi (10) dan Jordi (12). Foto: dok.istimewa

Masdar mengaku kondisi ekonomi Munang kian sulit usai ditinggal wafat oleh suaminya pada 2018 lalu. Bahkan ia pernah ke Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) demi bisa bekerja di perusahaan sebagai pembersih kepiting.

Namun karena gaji yang diberikan perusahaan tak mampu memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai kedua anaknya. Ia lantas memilih kembali ke Mamuju awal Januari 2023.

"Pernah ke Bone cuman karena gajinya kecil kadang seminggu Rp 150 ribu bahkan Rp 70 ribu katanya. Jadi kembali lagi ke Mamuju sekitar tanggal 1 (2023) kemarin. Sekarang kerja kalau ada yang panggil saja, untuk bantu-bantu," bebernya.

Masdar menambahkan Munang sebenarnya memiliki 6 orang anak, 2 orang tinggal bersamanya dan 4 lainnya berada di luar daerah. Satu anaknya di Kalimantan, dua di Mamasa, dan satu lagi di Sidrap.

"Ada anaknya lagi 4 orang cuman ya begitu kerjanya juga pas-pasan. Jadi memang dia tinggal sekarang itu sama dua anaknya yang masih SD," jelasnya.

Masdar mengaku Munang tak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Mamuju. Hal tersebut karena Munang masih terdaftar sebagai warga Mamasa.

Olehnya itu, Masdar menyarankan ibu 6 anak itu untuk mengurus surat pindah domisili agar bisa dibantu oleh pemerintah desa untuk memperoleh bantuan.

"Selama ini ibu Munang belum pernah tersentuh bantuan. Kami juga sudah sampaikan untuk cabut berkas di Mamasa untuk pindah penduduk di Mamuju supaya bisa diuruskan bantuan," pungkasnya.




(hsr/hmw)

Hide Ads