Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) melarang siswa membawa latto-latto ke sekolah karena dinilai memberi dampak negatif. Larangan itu ditujukan ke seluruh sekolah negeri maupun swasta.
"Kami sampaikan ke seluruh kepala sekolah negeri dan swasta, SD, SMP, dan TK di Pontianak untuk tidak memperbolehkan anak-anak membawa mainan latto-latto di sekolah," ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Sri Sujiharti saat dihubungi detikcom, Rabu (11/1/2023).
Sri menjelaskan larangan tersebut berdasarkan arahan Wali Kota Pontianak. Apalagi permainan latto-latto telah menelan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minggu lalu sebenarnya kita sudah dapat arahan dari wali kota (melarang membawa latto-latto), karena beberapa hari ini pemberitaan ada banyak korban. Jadi larangan itu kita sampaikan ke seluruh kepala sekolah melalui grup WhatsApp tidak menggunakan surat edaran," kata Sri.
Dia menambahkan bahwa beberapa sekolah sudah membuat aturan larangan siswa membawa latto-latto ke sekolah. Aturan tersebut dibuat sejak permainan ini viral.
"Beberapa sekolah sebenarnya sudah memberikan aturan larangan ini, tapi karena masih ada sekolah yang belum membuat aturan ini, jadi kami langsung instruksikan semua sekolah agar latto-latto tidak ada di sekolah," ungkapnya.
Sri berharap, dengan adanya aturan ini, proses belajar mengajar di sekolah tidak lagi terganggu. Dia meminta siswa fokus belajar saat di sekolah.
"Kebetulan sekarang latto-latto lagi booming dan banyak dampaknya negatifnya jadi permainan ini kita larang di bawa ke sekolah, agar anak-anak fokus belajar," pungkasnya.
(hsr/asm)