Elevasi atau ketinggian air di Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus naik di atas batas normal dan masuk status siaga. Dampaknya sebanyak 492 orang mengungsi.
Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan, ketinggian air Danau Tempe sudah mencapai 8,35 meter atau naik dari ketinggian normal 5 meter.
"Kejadian ini terjadi sejak tanggal 24 Desember 2022 dan masih terjadi penambahan ketinggian air sampai saat ini," kata Amran Mahmud kepada detikSulsel, Selasa (10/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran menjelaskan, sebanyak 158 kepala keluarga (KK) atau 492 jiwa mengungsi di Kecamatan Tempe. Pihaknya membangun 6 pos pengungsian.
"Sebagian mengungsi di pos pengungsian dan sebagian mengungsi di rumah kerabat atau keluarga," beber Amran.
Amran menambahkan, secara keseluruhan akibat bencana hidrometeorologi di Wajo sebanyak 9.030 KK atau 27.279 jiwa terdampak. Juga merusak 7.681 unit rumah, 45 unit sekolah, 30 unit masjid, 13 unit sarana kesehatan, dan 5 meter tanggul Sungai Walanae jebol.
"Saat ini bencana hidrometeorologi di Wajo berupa banjir akibat curah hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan tingginya debit air sungai yang bermuara di Danau Tempe. Akibatnya banjir terjadi di 5 kecamatan, 34 desa dan kelurahan," sebutnya.
Amran menyampaikan, rencananya tim BNPB akan melaksanakan asesmen lanjutan ke kabupaten dan kota terdampak. BNPB juga sudah menyalurkan bantuan logistik yang telah diserahkan kepada warga terdampak.
"Mudah-mudahan BNPB bisa sampai ke Wajo. Kami ucapkan terima kasih atas kepedulian untuk penanganan bencana, kita sudah menyerahkan bantuan baik dari BNPB, Kementerian Sosial (Kemensos), Pemprov Sulsel serta dari Pemkab Wajo," jelasnya.
Sementara itu, SPV Pusdalops BPBD Wajo Marwa Hikmah menambahkan, ketinggian air di Danau Tempe masuk dalam status siaga.
"(Danau Tempe) status siaga," kata Marwah kepada detikSulsel, Selasa (10/1).
(ata/hsr)