Rencana DPR Bentuk Panja Usut Kebakaran Maut PT GNI Tewaskan Nirwana Selle

Berita Nasional

Rencana DPR Bentuk Panja Usut Kebakaran Maut PT GNI Tewaskan Nirwana Selle

Tim detikNews - detikSulsel
Sabtu, 07 Jan 2023 08:30 WIB
Komisi VII DPR kunjungi semelter PT GNI usai kebakaran tewaskan Nirwana Selle
Foto: Komisi VII DPR kunjungi semelter PT GNI usai kebakaran tewaskan Nirwana Selle (dok.DPR RI)
Morowali Utara -

Komisi VII DPR RI bakal membentuk panitia kerja (panja) untuk mengusut kebakaran smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menewaskan seleb TikTok Nirwana Selle. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, insiden itu disebabkan adanya permasalahan teknis pada peralatan.

Dilansir dari detikNews, Jumat (6/1/2023), rencana itu setelah pihaknya melakukan kunjungan kerja spesifik di smelter PT GNI. Pihaknya memastikan akan mengevaluasi secara menyeluruh perusahaan tersebut.

"Usulan dari fraksi-fraksi di Komisi VII agar dibentuk panja untuk mendalami kejadian ini untuk evaluasi dan pengawasan menyeluruh, karena bisa saja akan terjadi di smelter lainnya," tegas Wakil Ketua Komisi VII Komisi DPR Bambang Haryadi dalam keterangannya, Kamis (5/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menegaskan, kejadian ini tidak boleh kembali terulang. Apalagi jika pemicunya karena persoalan teknis seperti adanya gangguan pada peralatan kerja.

"Dan semangat dari komisi VII agar tidak ada korban nyawa akibat permasalahan teknis," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Bambang menegaskan pihaknya akan memanggil seluruh pihak perusahaan yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut. Kelayakan peralatan PT GNI juga akan didalami.

"Kami tidak mendapat informasi kapan waktu terakhir perusahaan tersebut melakukan kalibrasi terhadap peralatannya yang merupakan kewajiban untuk menilai kelayakan sebuah peralatan industri," sebutnya.

Bambang menilai perindustrian nikel merupakan industri yang berisiko kerja tinggi. Sehingga semua perangkat kerja harus dipastikan dalam kondisi baik.

"Ini industri pengolahan nikel memiliki risiko kerja tinggi, jadi semua peralatan harus memenuhi standar uji kelayakan untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja karena unsur teknis," katanya.

Diketahui, Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke lokasi kebakaran pada Rabu (4/1). Kunjungan itu untuk mencari tahu secara langsung penyebab kebakaran smelter nikel PT GNI.

"Kami Komisi VII sudah melihat secara langsung ke lokasi kejadian. Dan kami menduga bahwa kejadian tersebut tidak murni karena kelalaian manusia, tapi cenderung karena permasalahan teknis pada peralatan di smelter tersebut," ungkapnya.

Namun Bambang menyayangkan pihak pimpinan PT GNI tidak hadir dalam kunjungan Komisi VII DPR tersebut. Atas hal itu, pihaknya tidak mendapat banyak informasi terkait permasalahan teknis yang terjadi atas insiden kebakaran itu.

"Kami tidak mendapat penjelasan utuh dari pihak perusahaan terkait penyebabnya permasalahan teknis tersebut karena pucuk pimpinannya tidak ada," beber Bambang.

Menurutnya, PT GNI memang sejak awal sudah menolak untuk diperiksa. Hal itu setelah permintaan pemeriksaan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tidak direspons perusahaan tambang nikel itu.

"Pihak Kemenperin yang ikut dalam kunjungan kerja tersebut menyatakan mereka juga baru mengetahui setelah viral di media sosial, lima hari setelah kejadian," ucapnya.

"Kemenperin sudah meminta pemeriksaan terkait teknis sejak 27 Desember 2022, namun ditolak oleh pihak perusahaan," sambung politikus Gerindra itu.

Polisi Telusuri Penyebab Kebakaran

Tim Labfor cabang Makassar melakukan olah TKP di lokasi kebakaran smelter PT GNI pada 27-28 Desember 2022. Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap kandungan arang di TKP sebagai upaya menelusuri pemicu kebakaran.

"Barang bukti yang kami sita yang kami bawa ke Labfor Makassar adalah abu arang. Jadi abu arang tersebut akan kita lakukan pemeriksaan secara labolatoris kriminalistik untuk mengetahui sebenarnya apa yang terkandung di dalamnya," ujar Kasubid Fiskom Bid Labfor Polda Sulsel Kompol Wiji Purnomo kepada detikcom, Kamis (29/12/2022).

Tim Labfor Polri turun tangan ke lokasi kebakaran PT GNI Morowali Utara yang tewaskan tiktoker Nirwana Selle.Tim Labfor Polri turun tangan ke lokasi kebakaran PT GNI Morowali Utara yang tewaskan tiktoker Nirwana Selle. (Foto: Dokumen Istimewa)

Wiji mengatakan, selama di lokasi pihaknya turut memeriksa sejumlah saksi dan memeriksa objek yang terbakar. Hasil pemeriksaan selanjutnya akan diserahkan kepada penyidik Satreskrim Polres Morowali Utara.

"Bisa, pasti kami bisa (ungkap penyebab kebakaran). Cuma nanti hasil pemeriksaan kita berikan kepada penyidik," tuturnya.

Untuk diketahui, kebakaran maut ini diawali oleh sebuah ledakan di Smelter 2 Tungku Nomor 17 PT GNI. Ledakan terjadi sekitar pukul 04.15 Wita pada 22 Desember 2022.

"Ledakan di tungku nomor 17 smelter 2, api menyembur ke atas sehingga api cepat meluas ke sekitar tungku," tutur Kapolres Morowali Utara AKBP Ade Nuramdani dalam wawancara terpisah.

Kebakaran itu membuat dua karyawan PT GNI terjebak di lokasi. Mereka adalah Nirwana Selle dan I Made Defri Hari Jonathan yang bekerja di bawah Departemen Smelter Produksi PT GNI Morowali Utara

"2 pegawai yang terjebak, salah satunya seorang perempuan di hoist crane (kerekan) dengan kondisi tidak ada pergerakan sama sekali," imbuh Ade.

Simak pengakuan PT GNI saat smelter nikel terbakar di halaman selanjutnya.

PT GNI Ungkap Momen Kebakaran

PT PT GNI mengungkap momen saat smelternya di Morowali Utara terbakar yang turut menewaskan seleb TikTok, Nirwana Selle. Saat insiden itu, Nirwana bersama satu korban lainnya, I Made Defri Hari Jonathan disebut seperti berpelukan saat terjebak di hoist crane (kerekan).

"(I Made Defri) Ada dalam (crane) situ juga, karena meninggalnya mereka kan seperti berpelukan begitu. Karena mereka sebetulnya terlambat evakuasi, saat semua udah diminta evakuasi, mereka nggak evakuasi," ujar Head of HRGA Department PT GNI Muknis Basri Assegaf kepada detikcom, Sabtu (31/12/2022).

Aktivitas Nirwana SelleFoto: Aktivitas Nirwana Selle di smelter nikel PT GNI. (Dok. Istimewa/Media Sosial Nirwana Selle)

Muknis beranggapan, kedua korban saat itu pasrah dengan kejadian itu. Apalagi posisi mereka saat itu berada di hoist crane yang menyulitkan keduanya dievakuasi segera.

"Mungkin mereka berpikir karena dia di atas, kalau yang lainkan jauh di bawah sekali jauh, tapi di luar perkiraan mereka bahwa ini semburannya ini kencang sekali," ucapnya.

Menurutnya, korban juga tidak segera menyelamatkan diri lantaran mengira kebakaran tidak berdampak kepadanya. Namun insiden di lokasi berbeda dari prakiraan korban.

"Dia pikir bakal cuman di bawah dan jaraknya cukup jauh dia di kondisi aman, gitu pemikirannya mungkin. Jadi dia nggak minta evakuasi saat diminta untuk evakuasi," tambah Muknis.

Muknis mengungkap, sebenarnya ada 20 pegawai yang berada di TKP saat kebakaran smelter PT GNI. Namun 18 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri.

"Itu sebetulnya kejadiannya ada 20 orang itu, yang 18 orang itu berhasil lari. Mereka di bawah berhasil dievakuasi, yang dua orang itu dia di atas di dalam satu ruangan (crane) itu, dan dia terlambat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/urw)

Hide Ads