Satu unit mobil terjun ke sungai di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat lima orang tewas. Terungkap, insiden itu berawal dari sopir mobil tiba-tiba banting setir.
Insiden nahas tersebut menimpa sekeluarga yang baru saja menyelesaikan libur Natal dan Tahun Baru (nataru) di Tana Toraja. Mereka adalah pria bernama Hery Dualembang (32) bersama istri dan anaknya, Maderensiwati Palallo (31) dan Aralfa Gavariel (4).
Selanjutnya, dua orang lainnya adalah saudara Maderensiwati yang bernama Salmawaty (30) dan Resky Saputra (20). Sekeluarga ini hendak ke Makassar sehingga menyewa mobil rental milik pria bernama M Nasir (41).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mobil datang pada Rabu (4/1) malam, Hery sebenarnya sempat menolak karena kapasitas mobil milik Nasir sangat kecil. Penolakan Hery tersebut dinilai seakan firasat bagi Hery.
"Memang sudah ada firasat buruk sebelum mereka berangkat, karena Hery tiba-tiba menolak menaiki mobil rental itu karena ukurannya kecil," kata keluarga korban, Amos saat berbincang dengan detikSulsel di rumah duka di Kelurahan Lemo, Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja, Jumat (6/1/2023).
Kendati menolak, Hery pada akhirnya tetap naik ke atas mobil. Hal ini karena Hery dipaksa oleh istrinya, Maderensiwati dengan alasan mobil sudah telanjur disewa.
Hery kembali menolak. Namun istrinya disebut akan pergi sendiri bersama anaknya sehingga Hery akhirnya tak bisa menolak.
"Sekitar jam 9 malam itu berangkat dari sini (Tana Toraja)," ujar Amos.
Simak momen sopir tiba-tiba banting setir berujung kecelakaan maut..
Sopir Tiba-tiba Banting Setir
Mobil yang ditumpangi Hery sekeluarga memasuki Kelurahan Bontomatene, Kecamatan Segeri, Pangkep sekitar 05.15 Wita, Kamis (5/1). Berdasarkan kesaksian Hery, kondisi di lokasi sedang diguyur hujan deras.
Tiba-tiba, Nasir selaku sopir yang mengemudikan mobil dengan kecepatan 80 kilometer per jam membanting setir. Mobil pun menjadi tak terkendali sehingga menabrak pohon di bahu jalan.
"Kalau dari cerita anak kami. Saat itu hujan, kemudian mobil ini lari 80 (Km/jam) kan," kata Amos.
Lebih lanjut, Amos mengatakan bahwa Hery tidak mengetahui penyebab sopir tiba-tiba membanting setir. Hery juga mengaku tak mengetahui pasti terkait dugaan sopir mengantuk saat berkendara.
"Dia (Hery) tidak tahu kenapa mungkin sopirnya ngantuk atau bagaimana arah mobil langsung keluar jalan dan tabrak pohon," jelasnya.
Setelah menabrak pohon, mobil langsung terjun ke sungai. Saat itu posisi mobil nahas itu sudah dalam keadaan terbalik.
"Mobilnya sudah dalam keadaan terbalik, itu bannya sudah berada di atas. Sementara arus sungai tinggi saat itu. Saya juga tidak mengira musibah ini bisa terjadi di keluarga kami," ucap Amos.
Simak respons polisi soal penyebab kecelakaan maut...
Kasat Lantas Polres Pangkep AKP Ida Ayu Made Ari Suastini mengatakan kecelakaan terjadi di wilayah Kelurahan Bontomate. Dia mengatakan pihaknya juga belum bisa menyimpulkan apa penyebab dari kecelakaan maut ini.
Namun, AKP Ida tak menampik insiden itu memang berawal saat mobil korban bergerak dari arah Toraja menuju Makassar. Saat di lokasi, mobil tiba-tiba oleng ke kiri dan menabrak sebuah pohon hingga jatuh ke sungai.
"Detailnya masih dalam proses, tetapi sementara di TKP ada benturan di pohon kemudian jatuh ke sungai," jelas AKP Ida, Kamis (5/1).
Sempat Dikira Cuma Pecah Ban
Mobil yang ditumpangi Hery ini sebenarnya sempat terdengar oleh warga sehingga mereka mencari tahu. Namun warga mengira hanya ban pecah karena mereka tidak menemukan mobil korban.
"Itu kan masyarakat yang pertama menemukan. Awalnya terdengar suara seperti ledakan. Dikira cuman ban pecah jadi mereka balik ke rumah," ungkap AKP Ida.
Warga yang kembali ke rumah kemudian mendengar seperti ada teriakan. Para warga kemudian kembali ke lokasi dan akhirnya menemukan ada mobil di sungai.
"Dicari mobilnya nda ada karena ternyata sudah jatuh ke sungai tenggelam. Saat masyarakat balik lagi ke rumah, ada kedengaran minta tolong jadi kembali dan menemukan mobil ada di situ (sungai)," paparnya.
Simak di halaman berikutnya Hery jadi satu-satunya korban selamat di halaman berikutnya..
Hery Jadi Satu-satunya Korban Selamat
Hery yang awalnya sempat menolak naik ke mobil menjadi satu-satunya korban yang selamat. Hery sendiri sempat pingsan sebelum sadar dan menyelamatkan diri.
"Korban selamat (Hery) sempat pingsan setengah jam baru sadar dan langsung teriak minta tolong," ungkap Ida.
Posisi Hery di mobil disebut duduk di belakang kiri. Saat kejadian pintu samping bisa terbuka.
"(Selamat) itu dia duduk di belakang kiri saat kejadian. Pintu sampingnya bisa dibuka makanya dia selamat. Saat sadar dia langsung teriak minta tolong," paparnya.