Warga di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya menangkap dan membelah buaya sepanjang 6 meter yang diduga menerkam pelajar bernama Marjon Marar (16) saat berenang di Kali Klamono. Namun, rangkaian tubuh korban tidak ditemukan.
Korban mulanya dikabarkan hilang saat berenang di Kali Klamono, Distrik Botain Klamono, Sorong pada Minggu (1/1) sekitar pukul 09.00 WIT. Pelajar tersebut diduga hilang akibat diterkam buaya.
Saat itu, Marjon bersama 2 orang rekannya tengah berenang di Kali tersebut. Marjon kemudian tidak muncuk ke permukaan dan membuat rekan-rekannya panik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya korban bersama 2 temannya berenang. Akan tetapi ketika teman-temannya selesai mandi, korban tidak muncul ke permukaan," Amiruddin.
Warga setempat lalu menangkap dan membelah buaya tersebut pada Senin (2/1). Hal ini dilakukan warga lantaran buaya tersebut sempat terlihat menerkam korban.
"Saat perut buaya dibelah tidak ditemukan adanya rangkaian tubuh korban. Atau buaya tersebut telah memakan korban," kata Kepala Basarnas Sorong Amiruddin kepada detikcom, Senin (2/1).
"Jadi saat ditombak buaya itu melepas korban dari gigitannya. Lalu buaya tersebut kabur dan meninggalkan korban hanyut di kali tersebut. Kami menduga korban masih berada di sekitar kali dan tenggelam. Upaya pencarian terhadap korban akan terus kami lakukan," imbuhnya.
Amiruddin menambahkan Kali Klamono memang banyak dihuni buaya. Pihaknya selalu meminta agar masyarakat berhati-hati beraktivitas di sekitar kali.
"Dari informasi warga, memang daerah tersebut sering terjadi konflik antara masyarakat dengan buaya. Kami harapkan agar tidak mandi di daerah sekitar kali, sehingga tak terulang lagi kejadian seperti ini," ujarnya.
Jenazah Ditemukan di Pinggir Kali
Jenazah Marjon Marar kemudian baru ditemukan dua hari kemudian pada Selasa (3/1). Jenazah remaja itu ditemukan oleh orang tuanya di pinggir Kali Klamono.
"Marjon ditemukan oleh orang tuanya di pinggir Kali Klamono dalam kondisi sudah tak bernyawa, Selasa (3/1)," ungkap Kepala Basarnas Sorong, Amiruddin kepada wartawan, Rabu (4/1).
Amiruddin menjelaskan tim SAR belum sempat melihat jenazah korban. Saat itu, jenazah langsung dibawa ke rumah duka dan langsung dimasukkan ke dalam peti untuk proses pemakaman.
"Kami belum sempat melihat kondisi jenazah korban, karena sudah di peti dan dimakamkan. Namun, yang terpenting jenazahnya telah ditemukan," jelasnya.
(alk/hmw)