DPRD Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengkritik kondisi Stadion La Patau Watampone yang tidak terawat menjelang Liga 3. Pemkab Bone berdalih anggaran terbatas untuk melakukan perawatan.
"Kita jadi tuan rumah untuk Liga 3, ada beberapa kabupaten lain yang datang. Kesannya sangat tidak baik kalau keadaan stadion kita seperti itu," papar Sekretaris Komisi IV DPRD Bone Andi Akhiruddin kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).
Akhiruddin melanjutkan, kondisi ini akan menimbulkan citra buruk bagi Kabupaten Bone. Kesiapan Bone untuk mengakomodir fasilitas di stadion pun dipertanyakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita malu ketika kita ingin memajukan sepak bola di Kabupaten Bone tetapi tidak ditopang oleh infrastruktur yang memadai," sebutnya.
Menurutnya, Pemkab Bone seharusnya bisa mengalokasikan anggaran perawatan yang cukup terhadap Stadion La Patau.
"Anggaran perawatan stadion mesti menjadi hal yang diprioritaskan. Mengingat ini merupakan simbol di Kabupaten Bone dan aset daerah," kata legislator PDI Perjuangan ini.
Akhiruddin menganggap, ada beberapa pos anggaran di APBD yang bisa dialihkan untuk perawatan stadion. Eksekusinya hanya butuh keseriusan dari Pemkab Bone.
"Jika memang pemerintah tidak serius dalam pengelolaan stadion serahkan ke pihak ketiga mengelolanya. Itu lebih bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)," jelasnya.
Untuk diketahui, rumput Stadion La Patau sudah meninggi, warna cat dinding mulai pudar, bahkan WC tidak dibersihkan. Stadion tersebut pun dipenuhi sampah sejak terakhir digunakan untuk pelantikan Pilkades pada 31 Desember 2022.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bone Alimuddin Massapa menuturkan, kurang terawatnya Stadion La Patau karena anggaran pemeliharaan terbatas. Namun pihaknya akan tetap membersihkan sebelum dimulainya Liga 3.
"Pada APBD Bone hanya mendapat jatah anggaran pemeliharaan Rp 35 juta untuk 1 tahun. Tapi kita akan bersihkan sebelum dimulai Liga 3 pada 5 Januari. Insyaallah sudah bersih semua besok," ucapnya.
(sar/nvl)