Pria berinisial ST (37) di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) menemukan bayi laki-laki yang terbungkus baju pramuka di bawah pohon sawit. Setelah diusut, bayi itu ternyata cucunya sendiri yang dibuang karena hasil hubungan gelap.
"Saat kami melakukan penyelidikan ternyata bayi tersebut adalah cucu dari saksi yang menemukan. Bayi itu dibuang karena hasil hubungan gelap anak gadis dari saksi," ujar Kapolsek Muara Kaman Iptu Hari Supranoto saat dihubungi , Selasa (3/1/2023).
Mulanya, ST pulang ke rumahnya usai berkebun di Desa Muara Kaman Ilir, Kecamatan Muara Kaman, Kukar pada Minggu malam (1/1). Saat ingin mandi, ST mendengar suara tangisan bayi dari arah kebun sawit yang ada di belakang rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat dicari, saksi menemukan bayi terbungkus baju pramuka di bawah pohon sawit, kemudian bayi tersebut dibawa ke dalam rumah," terangnya.
Usai temuan itu, ST kemudian melaporkan ke RT setempat dan ditindaklanjuti melaporkan ke Polsek Muara Kaman. Polisi yang menerima laporan langsung menuju lokasi melaksanakan olah TKP.
"Kita lakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi, sementara bayinya kita bawa ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, polisi mendapati petunjuk dari ST, bahwa putrinya yakni E mengalami perubahan berat badan.
"Saat olah TKP banyak petunjuk yang kita dapatkan, termasuk juga saksi yang menyebutkan E ini kondisinya sebelumnya gemuk tiba-tiba kurus, dari informasi itu langsung kita tindaklanjuti," kata Hari.
Benar saja, saat diinterogasi, E pun mengakui bahwa bayi dengan berat 2,85 kilogram dan tinggi 49 centimeter itu merupakan bayinya yang ia lahirkan sendiri di dalam rumah. E mengaku takut lantaran bayi hasil hubungan gelapnya dengan pacar akan ketahuan orangtuanya.
"Jadi pelaku ini melahirkan sendiri di dalam rumah, setelah melahirkan tiba-tiba ibu pelaku datang, karena takut ketahuan pelaku membawa bayi tersebut ke kebun sawit tak jauh dari rumah," paparnya.
Hari menjelaskan, saat ditemukan oleh ST, bayi tersebut baru berumur hitungan jam dilahirkan. Adapun motif E yang hanya tamat sekolah menengah pertama (SMP) itu nekat membuang bayinya dikarenakan takut ketahuan melahirkan di luar nikah.
"Selama ini orang tua tidak tahu karena pelaku menutupi kehamilannya dengan cara meminta pembalut tiap bulan kepada orang tuanya," pungkasnya.
(hmw/sar)