Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Kota Makassar. Cuaca esktrem tersebut berpotensi terjadi selama sepekan ke depan.
Merespons hal tersebut, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengimbau jajarannya untuk kembali bersiaga. Dia meminta pihaknya agar dilakukan kerja bakti di wilayah masing-masing.
"Semua (perangkat daerah terkait dan seluruh elemen masyarakat) bersiaga kembali," kata Danny Pomanto saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Selasa (3/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danny Pomanto juga telah mengeluarkan surat edaran Nomor: 451/549/S. Edar/Kesra/XII/2022. Surat ini ditetapkan per tanggal 28 Desember 2022 dan ditujukan kepada seluruh lurah, ketua LPM, ketua RT-RW hingga pengurus rumah ibadah se-Kota Makassar.
"Bahwa dalam rangka menghadapi musim hujan yang ekstrem saat ini, kami mengimbau untuk mengantisipasinya dengan bekerja bakti bersama serta tidak membuang sampah di sembarang tempat dan tetap menjaga kebersihan lingkungan masing-masing," demikian isi surat tersebut.
BMKG Wilayah IV Makassar sebelumnya mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah Sulsel. Hujan lebat berpotensi menerjang wilayah Sulsel selama sepekan ke depan.
"Prakiraan tanggal 3-9 Januari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung pada dini hari sampai pagi hari," ucap Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet dalam keterangan resminya, Senin (2/1).
Irwan menjelaskan pemicu cuaca ekstrem itu dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di Sulsel. Ex-Siklon tropis Ellie terpantau masih berada di Australia bagian barat mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.
"Terdapat pertemuan arus angin (konvergensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Model cuaca menunjukkan kelembaban udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah berkisar 70-100 persen," urai Irwan.
Situasi itu berpotensi terjadi di wilayah Sulsel bagian barat meliputi, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, dan Takalar. Sementara di Sulsel bagian tengah, yakni Soppeng, Gowa, dan Bone bagian Timur.
Selanjutnya wilayah Sulsel bagian selatan meliputi Jeneponto, dan Bantaeng. BMKG juga memperingatkan adanya potensi angin kencang di Sulsel bagian barat dan selatan.
"Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan," tambah Irwan.
Irwan menjelaskan, kondisi itu harus menjadi atensi seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Pasalnya cuaca ekstrem yang melanda berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
"Dampak tersebut antara lain genangan atau banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran," imbuhnya.
(hsr/hmw)