.webp)
Ahli patologi forensik asal Selandia Baru Dr Judy Melinek mengungkapkan tiga penyebab kematian yang menurutnya dapat dihindari. Dapat diketahui, patologi forensik adalah ilmu yang mempelajari penyebab dan cara kematian seseorang.
Dilansir dari yang mengutip dikutip dari laman IFL Science, banyaknya kasus kematian yang disebabkan oleh berbagai cara membuat Melinek frustasi dan sedih. Hal ini lantas membuat CEO Konsultan Medis dan Hukum Pathology Expert Inc ini membuat daftar cara menghindari penyebab kematian.
Melinek berharap, informasi yang dia berikan mampu menurunkan kasus kematian dari penyebab kematian yang dapat dihindari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 3 Cara Kematian yang Dapat Dihindari Berdasarkan Daftar Melinek
1. Tidak Mengikat Tali Sepatu, Tidak Pakai Sepatu yang Stabil
Menurut Melinek salah satu penyebab kematian yang dapat dihindari adalah tidak mengikat tali sepatu dan tidak memakai sepatu yang stabil.
Melinek juga menjelaskan, ketika seseorang tersandung lalu terjatuh, maka kemungkinan besar mengalami cedera di bagian kepala dan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa.
Selanjutnya, Co-author memoar Working Stiff: Two Years, 262 Bodies, and the Making of a Medical Examiner ini juga menekankan, kematian yang disebabkan oleh cedera kepala saat jatuh merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup sering terjadi, terutama pada orang yang sudah meminum alkohol.
2. Pergi ke Daerah Tinggi atau Terbuka saat Hujan dan Petir
Saat hujan dan petir terjadi, Melinek mengingatkan pada orang yang hendak bepergian untuk menghindari daerah yang tinggi atau terbuka. Karena, hal tersebut dapat mengakibatkan tersambar petir dan meninggal.
Dia juga menjelaskan, jika seseorang terpaksa berada di luar ruangan, dan di tempat tinggi, maka yang harus diingat adalah menghindari benda tertinggi di area yang berpotensi tersambar petir seperti pohon.
3. Pura-pura Mencekik dan Menutup Jalur Pernapasan
Terakhir, Melinek juga mengingatkan untuk tidak bermain-main dengan berpura-pura mencekik dan menutup jalur pernapasan seperti hidung dan mulut. Beberapa orang melakukan hal tersebut saat bercanda, menakut-nakuti, maupun kontak seksual.
Hal tersebut dijelaskannya, bahwa saat bermain-main dengan seseorang, sulit untuk diketahui apakah teman bermain itu betul-betul tercekik atau hanya berpura-pura kehabisan napas. Sementara itu, jika hendak melakukan hal tersebut sendiri dengan alat tertentu, maka akan berbahaya juga karena tidak ada orang yang dapat membantu bila terjadi hal tidak tidak diinginkan seperti tidak sadarkan diri atau mengalami keadaan darurat.
Dari penjelasan di atas, itulah tiga penyebab kematian yang dapat dihindari menurut ahli patologi forensik. Jaga keselamatan diri dan orang sekitarya, detikers!
(urw/alk)
