Banjir Jebol Tanggul di Polman, 275 Hektare Sawah Terancam Kekeringan

Banjir Jebol Tanggul di Polman, 275 Hektare Sawah Terancam Kekeringan

Abdy Febriady - detikSulsel
Senin, 02 Jan 2023 12:49 WIB
Tanggul jebol di Polman, Sulbar akibat banjir.
Foto: Tanggul jebol di Polman, Sulbar akibat banjir. (Abdu Febriady/detikcom)
Makassar -

Tanggul sungai di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) jebol diterjang banjir. Akibatnya, sebanyak 275 hektare sawah terancam kekeringan karena kekurangan air.

Pantauan detikcom, di Desa Beroangin, Kecamatan Mapilli, Senin (2/1/2022), tanggul tanah selebar enam meter dengan ketinggian empat meter, jebol sepanjang 12 meter. Tanggul yang jebol merupakan pembatas Sungai Simbayo dan Sungai Beroangin.

"Ada sekira 275 hektare sawah yang terdampak," kata salah satu warga, Junaedi kepada wartawan, Senin (2/1/2023).

Junaedi menjelaskan, jebolnya tanggul ini telah berlangsung sejak bulan September 2022 lalu. Kondisi ini telah dilaporkan kepada pemerintah kabupaten namun belum mendapat perhatian.

"Sejak bulan sembilan (September), awalnya tidak sebesar ini, tapi karena selalu banjir makanya tambah parah," ujar Junaedi.

"Sudah pernah dilaporkan (kepada pemerintah), tapi sampai sekarang belum ada perhatian, mungkin proses penganggarannya lama," sambung Junaedi.

Para petani di daerah tersebut melakukan swadaya dengan menggalang dana untuk memperbaiki tanggul yang jebol agar tidak bertambah parah. Mereka juga menerima sumbangan dana dari pengusaha dan anggota DPRD.

Proses perbaikan tanggul dilakukan warga secara gotong royong, bersama pemerintah setempat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

"Para petani yang swadaya untuk beli timbunan termasuk sewa alat berat, ada juga sumbangan dari sejumlah pengusaha," ucap Junaedi.

Sementara Camat Mapilli Rubianto menyebut, jebolnya tanggul berdampak pada areal persawahan dua desa di wilayahnya. Wilayah yang dimaksud, yakni Desa Kurma dan Desa Rappang Barat.

"Dua desa yang terdampak, yaitu Rappang Barat dengan Kurma dengan melintasi sawah sebanyak 275 hektare. Jadi kami bersama masyarakat bergotong royong memperbaiki tanggul ini, sambil menunggu bantuan pemerintah kabupaten," tutur Rubianto saat dikonfirmasi terpisah.

Menurut Rubianto, perbaikan tanggul yang dilakukan bersama warga bersifat sementara. Diakui, pemerintah kabupaten akan melakukan penanganan lebih lanjut, dengan memasang bronjong untuk memperkuat tanggul yang jebol.

"Kami dari pemerintah kecamatan sudah melapor ke pemerintah kabupaten. Insyaallah dalam waktu dekat pemerintah kabupaten akan mem bronjong tempat ini, sementara sudah ada bantuan karung untuk tanggul darurat," ungkapnya.

Rubianto menyebut, rusaknya tanggul bukan hanya karena pengaruh banjir. Namun juga karena aktivitas warga yang melakukan penggalian tanah di sekitar tanggul untuk dijual.

"Ini banjir (penyebabnya), banyaknya juga masyarakat yang kemarin ini menjual tanah di samping, sehingga tanah (tanggul) terkikis," pungkasnya.



Simak Video "Banjir Terjang 5 Kecamatan di Polman, Seorang Santri Hilang"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/hmw)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT