Manusia seringkali mengeluarkan air mata. Tidak hanya ketika menangis, namun pada saat tertawa, merasakan sakit, emosi, terharu, hingga menguap.
Dilansir dari detikEdu, Sabtu (31/12/2011), diketahui, fungsi air mata mampu membuat mata tetap terjaga dan tidak merasa kering, dan membantu mata melihat secara jelas. Selain itu, air mata juga melindungi mata dari iritasi akibat debu, asap, atau bawang merah.
Setiap manusia dapat memproduksi banyak air mata dengan kelenjar lakrimal yang terdapat pada bagian atas mata. Lantas apakah air mata manusia bisa habis seiring perjalanan waktu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari laman Healthline dijelaskan bahwa manusia tidak akan kehabisan air mata. Dilihat dari data yang diperoleh dari American Academy of Ophthalmology (AAO), manusia dapat menghasilkan 15 hingga 30 galon air mata per tahunnya.
Namun, produksi air mata dapat berkurang seiring berjalannya waktu. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni umur dan kesehatan. Jadi air mata manusia tidak dapat habis karena berjalannya waktu, tapi hanya dapat berkurang.
Jenis Air Mata
Air mata ternyata memiliki beberapa jenis. Lebih jelasnya simak penjelasan berikut.
1. Air Mata Basal
Air mata basal memiliki fungsi untuk menjaga mata agar tetap basah dan mencegah bakteri jahat masuk ke dalam mata. Dengan air mata jenis ini, mata dapat terjaga dari infeksi.
2. Air Mata Refleks
Jenis air mata yang kedua yaitu air mata refleks. Air mata refleks adalah air mata yang terbentuk ketika mata perlu membersihkan sesuatu yang berbahaya yang masuk ke mata. Contohnya asap dan debu.
3. Air Mata Emosional
Sesuai dengan namanya, air mata emosional muncul ketika seseorang merasa senang atau sedih. Selain itu, air mata emosional juga berfungsi seperti obat penghilang rasa sakit alami.
Jadi setiap manusia yang mengeluarkan air mata emosional, ia akan merasa lebih baik atau lega setelah selesai menangis.
Dari ketiga jenis air mana ini, jenis air mata basal dan refleks lebih banyak mengandung garam dibanding air mata emosional.
Alasan Wanita Lebih Sering Menangis Dibanding Pria
Dari sejumlah penelitian dikatakan bahwa wanita lebih banyak menangis dibandingkan pria. Tetapi, itu tidak bisa dijadikan patokan karena, hal itu tergantung dari lingkungan seseorang.
Tidak ada yang dapat memastikan alasan di balik wanita yang lebih sering menangis daripada pria. Bisa saja ini ada kaitannya dengan saluran air mata yang dimiliki laki-laki yang lebih kecil dan air mata emosional yang mengandung prolaktin.
Prolaktin merupakan hormon yang mendorong produksi ASI. Jadi wanita mengandung prolaktin lebih banyak 60 persen dibandingkan pria.
(alk/alk)