Petugas kembali memberlakukan sistem buka tutup di Jalan Poros Maros-Bone di wilayah Camba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Penutupan dilakukan karena masih rawan terjadi longsor susulan.
"Ditutup ki selama proses pembersihan. Sementara buka tutup ki jalan sekarang," kata Kalaksa BPBD Maros, Fadli kepada detikSulsel, Kamis (29/12/2022).
Akses Jalan Poros Maros-Bone sebenarnya telah dibuka pada Rabu (28/12) kemarin. Sebanyak 3 alat berat loader diterjunkan membersihkan material.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kondisi cuaca di wilayah Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, itu terus diguyur hujan. Air juga terus mengalir dari atas pegunungan sehingga tanah terbawa ke badan jalan.
Selain karena pembersihan, petugas juga menilai rawan longsor susulan di lokasi. Sistem buka tutup diberlakukan untuk mencegah jatuhnya korban.
"Sejauh ini tidak ada ji longsor susulan. Cuma karena kondisi tanah masih labil jadi masih berpotensi longsor. Makanya kita menutup jalan sementara untuk menghindari adanya korban," sebutnya.
Fadli menambahkan, selain fokus membersihkan material longsor, pihaknya juga tetap fokus pada pencarian 5 korban yang hilang. Pencarian dilakukan sejak pagi.
"Kita kerahkan 2 perahu untuk pencarian gabungan dengan Basarnas, Brimob, serta relawan lainnya," jelasnya.
![]() |
Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian 5 korban hilang saat longsor di Jalan Poros Maros-Bone di wilayah Camba. Memasuki hari kedua pencarian di hari ini, tim SAR gabungan membagi 4 tim pencari.
"Tadi Tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian korban hilang. Ada 4 tim yang kita bagi melakukan pencarian," kata Humas Basarnas Sulsel Fajri Mursalin kepada detikSulsel, Kamis (29/12).
Tim SAR mulai melakukan pencarian Kamis (29/12) sejak pukul 08.00 Wita. Personel yang terlibat TNI, Polri, BPBD, Damkar Makassar, relawan, dan masyarakat.
Fajri mengatakan, alat yang digunakan Rubber Boat Basarnas 1 unit, Rubber Boat BPBD Maros 1 unit untuk pencarian di sungai. Kemudian ekskavator 3 unit, dan loader 2 unit untuk pembersihan material longsor.
"Fokusnya tetap di titik longsor untuk dibersihkan. Kemudian ada 2 perahu karet untuk menyisir sungai, dan 1 tim menyisir dengan jalan kaki. Secara keseluruhan total personel yang terlibat sebanyak 227," sebutnya.
(hmw/ata)