Rapor Siswa SD di Polman Ditahan gegara Belum Bayar Sumbangan Rp 100 Ribu

Sulawesi Barat

Rapor Siswa SD di Polman Ditahan gegara Belum Bayar Sumbangan Rp 100 Ribu

Abdy Febriady - detikSulsel
Rabu, 28 Des 2022 22:45 WIB
SDN 023 Kebunsari, Polman.
Foto: SDN 023 Kebunsari, Polman. (Abdy Febriady/detikcom)
Polewali Mandar -

Sejumlah orang tua (ortu) siswa SDN 023 Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) meradang lantaran rapor anaknya ditahan pihak sekolah. Hal ini dikarenakan siswa belum membayar sumbangan berkisar Rp 50 ribu-Rp 100 ribu untuk pembangunan musala.

"Itu anak saya pulang ke rumah sambil nangis-nangis minta uang, karena rapornya tidak dikasih karena tidak bayar (sumbangan)," kata salah satu orang tua murid, Nurlia kepada wartawan, Rabu (28/12/2022).

Siswa sekolah itu disebut dibebankan sumbangan pembangunan musala dengan nilai bervariasi. Untuk kelas I sumbangannya Rp 100 ribu, sedangkan siswa kelas II-VI menyumbang Rp 50 ribu per orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Nurlia mengaku, anaknya saat ini duduk dibangku kelas II. Dirinya mengaku bingung, sebab penghasilan sang suami sebagai buruh serabutan, juga kerap tidak cukup untuk penuhi kebutuhan sehari-hari.

"Sebenarnya kami juga sangat ingin menyumbang, buat sekolah, tapi bagaimana caranya, penghasilan untuk makan sehari-hari juga sangat pas-pasan, kadang tidak cukup," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Keluhan serupa juga diungkapkan orang tua lain bernama Nurbaya. Dirinya mengaku kaget, lantaran dua anaknya yang baru duduk di bangku kelas I, pulang ke rumah dalam kondisi menangis karena tidak diberikan rapor.

"Karena anak saya ada dua, jadi harus bayar Rp 200 ribu. Sebenarnya tidak ada masalah, tapi saya bilang jangan dulu, karena bersamaan semua dengan anak saya yang lain harus membayar," beber Nurbaya.

Dia mengaku menyesalkan keputusan pihak sekolah yang menahan rapor para murid hanya karena orang tua belum memberikan sumbangan untuk pembangunan mushola sekolah.

"Sangat disesalkan karena disangkutpautkan dengan rapor para murid, apalagi waktu rapat tidak pernah disampaikan seperti itu," keluhnya.

Diakui Nurbaya, rapor kedua anaknya akhirnya diserahkan pihak sekolah setelah dirinya mengancam anaknya pindah sekolah. Itu pun membayar sumbangan senilai Rp 60 ribu untuk dua anaknya.

"Saya sempat mengancam akan pindahkan anak saya, akhirnya diserahkan rapornya. Saya hanya kasih uang Rp 60 ribu rupiah untuk dua orang," tandasnya.

Respons Kepsek SDN 023 Kebunsari

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SDN 023 Kebunsari Rahmaniah membantah ingin menahan rapor para murid agar dapat menarik sumbangan untuk pembangunan mushola sesuai kesepakatan. Dia berdalih hanya meminta para guru untuk menyampaikan kepada orang tua murid untuk membicarakan pembangunan musala.

"Karena sudah kesepakatan membangun mushola, dengan dasar seperti itu, saya sampaikan ke komite untuk tidak menyerahkan dulu rapor para murid sebelum berbicara dengan orang tuanya," ucap Rahmaniah.

"Setelah itu saya sampaikan kesepakatan kepada guru, saya kasih tahu agar itu yang belum bayar, (orang tuanya) ketemu dulu dengan kepala sekolah. Itu yang belum membayar seikhlasnya saja sesuai kemampuan," tambahnya.

Rahmaniah menegaskan, keputusan memungut sumbangan untuk pembangunan mushola sekolah atas kesepakatan bersama orang tua murid dan komite sekolah. Dirinya mengaku sengaja meminta orang tua murid yang belum menyumbang datang ke sekolah, karena menjaga perasaan orang tua murid lain yang telah memberikan sumbangan.

"Karena saya sebagai kepala sekolah tentu harus memperhatikan keseimbangan perasaan, gotong royong, sikap kebersamaan kita bahwa sudah ada yang membayar, masa yang lain tidak memberikan partisipasi, supaya ada rasa keadilan," papar Rahmaniah.

"Kalau memang para orang tua merasa berat, kita tidak paksakan, berapa saja kemampuan mereka. Kalau memang tidak ada (sumbangan) ya tidak apa-apa, rapor tetap akan kita berikan, tapi ini tidak ada juga orang tua murid yang datang ke sekolah," pungkasnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads