Sejumlah wilayah yang terendam banjir Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah mulai surut. Namun masih ada 1.609 orang yang mengungsi dengan total rumah terdampak kini sisa 1.050 unit.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Selasa (27/12/2022), pukul 14.00 Wita, dari 19 kelurahan yang sebelumnya terendam banjir di 4 kecamatan, kini tersisa 8 kelurahan saja.
Masing-masing kelurahan yang masih terdampak banjir masing-masing di Kecamatan Tamalanrea ada Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Biringkanaya ada Kelurahan Katimbang dan Paccerakkang, serta di Kecamatan Manggala ada Kelurahan Manggala, Antang, dan Tamangapa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 8 kelurahan itu, total ada 2.480 jiwa dari 762 kepala keluarga (KK) yang terdampak dengan jumlah rumah terendam banjir sebanyak 10.50 unit.
Sementara itu, masih ada 1.609 orang dari 428 KK yang mengungsi. Masing-masing 25 orang di Tamalanrea, 1.007 orang di Manggala, dan 577 orang di Biringkanaya.
Selain itu, BPBD juga melaporkan jumlah pohon tumbang akibat cuaca buruk di Makassar. Sampai saat ini tercatat ada 30 titik pohon tumbang yang berdampak ke 32 orang dari 10 KK.
Pengungsi Banjir Makassar Mulai Terserang Penyakit
Sejumlah pengungsi banjir di Makassar juga mulai diserang penyakit. Rata-rata mengalami gatal-gatal hingga flu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar Nursaidah Sirajuddin mengatakan penyakit yang menyerang para pengungsi umum terjadi saat musim hujan. Dia menyebut saat ini setidaknya ada 182 pengungsi yang tercatat terserang penyakit.
"Sementara yang mengalami gangguan kesehatan 182 orang yang mengungsi dan merupakan korban banjir," kata Nursaidah Surajuddin dalam keterangannya, Senin (26/12).
Dia mengaku sudah menyiapkan 10 petugas medis di lokasi pengungsian yang tersebar di setiap kecamatan terdampak banjir. Semua pengungsi dilayani secara gratis.
"(Penyakitnya) didominasi gatal-gatal, batuk, flu dan selebihnya ada sakit kepala, sakit badan, serta mag," urainya.
Namun demikian, Nursaidah mengatakan para pengungsi yang terserang penyakit sudah ditangani. Pihaknya pun mengimbau warga yang mengungsi untuk tidak sungkan mendatangi posko pelayanan kesehatan.
"Iya sementara dalam penanganan ini. Semua mendapat layanan kesehatan," terangnya.
(asm/nvl)