Aspal di Jalan Trans Sulawesi Kabupaten Enrekang-Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) terangkat akibat longsor. Peristiwa tersebut membuat warga setempat panik, hingga lari menghindari pergeseran tanah.
"Kaget semua orang, tiba-tiba tebing longsor. Warga yang lihat langsung panik lari selamatkan diri," kata salah seorang warga Desa Karrang, Darmi Zaldi kepada detikSulsel, Senin (26/12/2022).
Darmi mengungkapkan, pergeseran tanah di Jalan Trans Sulawesi Kabupaten Enrekang-Toraja tepatnya terjadi di Desa Karrang, Kecamatan Cendana sekitar pukul 11.00 Wita, Minggu (25/12). Tebing setinggi 10 meter longsor membuat aspal jalan ikut terangkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung material longsor tidak sampai ke pemukiman warga, sehingga tidak ada warga Desa Karrang yang terdampak. Meski demikian, warga sempat panik dan berlarian saat peristiwa tersebut.
"Tidak sampai ke rumah, materialnya cuma sampai di jalan tapi aspal jalan itu rusak karena terangkat. Sempat kami panik lari jauh dari lokasi," ungkapnya.
Terangkatnya aspal jalan tersebut membuat arus lalu lintas Poros Enrekang-Toraja sempat terputus. Hal tersebut diakibatkan bongkahan aspal sampai menutupi badan jalan.
Kepala BPBD Enrekang Arsil Bagenda mengutarakan, saat ini pihaknya sudah mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan bongkahan aspal yang terangkat agar lalu lintas bisa kembali pulih.
"Alat berat sudah di lokasi, sementara petugas melakukan pembersihan. Kita juga sudah laporkan ini ke Balai Jalan Nasional," ujarnya.
Menurut Arsil, tebing di Desa Karrang longsor diakibatkan kurangnya pohon yang menjadi penyangga tebing. Hal tersebut diperparah cuaca ekstrem yang melanda Enrekang beberapa hari terakhir.
"Pohon-pohon penyangga sudah tidak ada lagi di sana, terus hujan dan badai hantam terus Enrekang. Maka dari itu kami imbau pengguna jalan waspada saat memasuki Enrekang," tandasnya.
(ata/sar)