"Sementara yang mengalami gangguan kesehatan 182 orang yang mengungsi dan merupakan korban banjir," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nursaidah Surajuddin dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).
Nursaidah mengatakan saat ini ada 10 lokasi pengungsian yang tersebar di setiap kecamatan terdampak banjir dan sedang dilakukan penanganan kesehatan. Pihaknya mengaku siap melayani setiap pengungsi secara gratis.
"(Penyakitnya) didominasi gatal-gatal, batuk, flu dan selebihnya ada sakit kepala, sakit badan, serta mag," sebutnya.
Para pengungsi yang terjangkit penyakit itu disebut sedang dalam penanganan. Pihaknya pun mengimbau warga yang mengungsi untuk tidak sungkan mendatangi posko pelayanan kesehatan.
"Iya sementara dalam penanganan ini. Semua mendapat layanan kesehatan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Banjir di Makassar, semakin meluas per hari ini. Tercatat sebanyak 3.046 rumah terendam banjir hingga menyebabkan 8.687 orang terdampak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Senin (26/12) pukul 08.00 Wita, kini ada 4 kecamatan yang terdampak banjir. Secara keseluruhan, sebanyak 2.514 kepala keluarga (KK) yang terdampak.
Sementara itu, ada 3 kecamatan yang terendam banjir hingga menyebabkan warga mengungsi. Ketiga kecamatan itu ialah Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea dengan total 1.479 orang pengungsi di 23 titik.
Di Kecamatan Manggala, tercatat ada 286 KK terdampak dengan total 1.136 pengungsi. Mereka tersebar di 15 titik pengungsian.
Kemudian di Kecamatan Biringkanaya ada 81 KK terdampak dengan 318 orang pengungsi. Posko pengungsian disebar di 7 titik.
Sementara di Kecamatan Tamalanrea kini ada 10 KK dengan 25 orang pengungsi. Saat ini hanya ada 1 titik pengungsian.
(asm/ata)