Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengakui banjir kali ini menjadi yang terparah. Danny menyebut jumlah rumah yang terdampak semakin banyak.
"Banjir yang kedua kalinya dalam dua bulan ini tidak lazim. Inilah yang paling parah karena daerah-daerah yang tidak biasa mengungsi itu mengungsi," kata Danny kepada wartawan, Minggu (25/12/2022).
Salah satu patokannya ialah Masjid Muhajirin di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala. Menurutnya, masjid itu selama ini tidak pernah terdampak banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai-sampai Masdjid Muhajirin itu yang tadinya bisa diakses darat dari dulu, itu sudah terkepung dengan banjir," ucapnya.
Dia pun mengaku telah meminta para camat di Makassar untuk membuat forum bersama seluruh warga yang terdampak banjir. Camat diminta untuk menyerap aspirasi warga agar ada solusi untuk mengalirkan air yang tertutup sehingga memicu banjir.
"Perlu dukungan masyarakat dan dukungan semua pihak untuk meluruskan air ini yang mestinya jalan (mengalir), jadi terhambat," terangnya.
Di sisi lain, Danny mengaku seluruh lokasi pengungsian warga terdampak banjir telah ditangani dengan baik. Termasuk menyediakan kebutuhan pokok anak-anak, bayi, maupun orang lanjut usia (lansia).
"Kalau dia butuh layanan kesehatan, layanan logistik dan layanan lain-lain di situ di titik pengungsian yang kita tetapkan karena kalau satu-satu tidak mungkin," imbuhnya.
2.646 Rumah Terendam, 6.644 Jiwa Terdampak
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar yang diperbarui Minggu (25/12/2022) pukul 14.00 Wita, banjir masih merendam sejumlah wilayah di Makassar. Tercatat ada 3 kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea.
Dampak banjir dilaporkan terjadi di 15 kelurahan dari 3 kecamatan tersebut. Total saat ini ada 1.954 kepala keluarga (KK) atau 6.644 jiwa yang terdampak banjir Makassar dengan jumlah rumah terendam sebanyak 2.646 unit.
Sementara itu, ada 2 kecamatan yang mengalami banjir cukup parah hingga membuat warga mengungsi. Saat ini tercatat ada 609 jiwa yang mengungsi di Kecamatan Manggala dan Biringkanaya.
Khusus di Kecamatan Manggala, ada 92 KK atau 364 jiwa yang kini mengungsi. Para pengungsi tersebar di 7 lokasi.
Selanjutnya di Kecamatan Biringkanaya, ada 59 KK atau 245 jiwa yang mengungsi. Mereka tersebar di 5 lokasi pengungsian.
Selain itu, juga dilaporkan ada 28 titik pohon tumbang selama 3 hari terakhir di Makassar. Akibat pohon tumbang itu 10 KK atau 32 jiwa terdampak.
(asm/ata)