Jembatan Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) berkali-kali ditabrak kapal tongkang pengangkut batu bara. Akibatnya, jembatan kini dipertimbangkan untuk bisa dilalui kendaraan.
Informasi terakhir, Jembatan Mahakam kembali ditabrak kapal tongkang pada Jumat (23/12) sekitar pukul 07.20 Wita. Kali ini, kapal tongkang TB Mitra Anugrah I yang mengarah ke Pelabuhan Muara Berau, yang menabrak jembatan itu.
"Kami saat dapat laporan itu, kami perintahkan anggota ke lapangan. Begitu juga ngejar ke kapal," ucap Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas II A Samarinda, Riad kepada detikcom, Jumat (23/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riad menjelaskan, kapal tongkang tersebut dilaporkan sudah bersandar di dekat jembatan. Pihaknya pun masih melakukan penyelidikan atas kejadian itu.
"Untuk pemilik kapal kami itu belum tahu. Tapi agensinya itu multiline Borneo," tuturnya.
Pihaknya bersama Polairud tengah melakukan pemeriksaan terhadap nakhoda kapal. Pihak Pelindo juga akan dimintai keterangan.
"Sesuai tupoksi kami nanti akan meminta keterangan nakhoda orang kapal. Begitu juga dari pandu penggolongan dari Pelindo selaku yang dilimpahkan dan menangani penggolongan di sana," ujar Riad.
Riad pun belum mau berspekulasi terkait adanya unsur kelalaian atas kejadian itu. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan.
"Dugaan sementara kami belum tahu apa itu dari kelalaian kapalnya sendiri atau memang faktor alam," beber Riad.
Sementara polisi juga turun tangan melakukan penyelidikan kapal tongkang menabrak Jembatan Mahakam Samarinda. Pihaknya memeriksa sejumlah pihak terkait yang terlibat.
"Saat ini tim ahli masih menyelidiki apakah ada unsur kelalaian atau memang karena alam. Masih dalam investigasi," beber Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli saat dihubungi.
Ary mengatakan, pihaknya bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltim telah meninjau lokasi. Kondisi jembatan juga dalam pantauan.
"Untuk sementara tadi dari rekan-rekan teknis bahwa memang ada tiang yang bekas tabrakan itu sedikit, ya namanya ketabrak ya, tapi mereka akan melakukan pendalaman lagi besok untuk melihat apakah tiang pancangnya bergeser atau tidak," terangnya.
Namun atas insiden itu, pihaknya tengah mempertimbangkan Jembatan Mahakam ditutup. Kendaraan akan dialihkan jika dari hasil pemeriksaan kondisi jembatan tersebut tidak layak dilintasi.
"Kita juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas apabila nanti hasil pemeriksaan besok ternyata memang ada (kerusakan) di bawah, apabila nanti harus dilakukan penutupan maka akan kita lakukan rekayasa lalu lintas," ungkap Ary.
Kronologi Kapal Tabrak Jembatan
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan kronologi kapal tongkat TB Mitra Anugrah I menabrak Jembatan Mahakam. Menurutnya, kapal tersebut diduga tidak kuat menarik tongkang saat penggolongan di bawah jembatan.
"Berdasarkan informasi di lapangan, Kapal TB Mitra Anugrah I tidak kuat menarik tongkang yang melambung ke arah kanan akibat terdorong arus sungai yang sangat kuat di perairan sungai Mahakam Samarinda," jelas Yusuf dalam keterangannya, Jumat (23/12).
Yusuf melanjutkan saat itu kapal lainnya, yakni TB Herlin sebagai kapal assist (pembantu) berusaha menarik bagian buritan tongkang APOL 3017. Namun akibat arus deras, tongkang tersebut menghantam tiang jembatan.
"Benturan sendiri persisnya pada jalur lintas yang biasa digunakan untuk lalu lintas kapal, serta melakukan penggolongan dengan dibantu kapal assist," terangnya.
Untuk diketahui, kejadian kapal tongkang pengangkut batu bara menabrak Jembatan Mahakam Samarinda bukan kali pertama terjadi. Berdasarkan catatan detikcom, ada kejadian serupa lain yang terjadi pada tahun ini.
Simak peristiwa lainnya di halaman selanjutnya.
Pilar Jembatan Retak Ditabrak
Dua kapal ponton bermuatan batu bara pernah dilaporkan menabrak Jembatan Mahakam Samarinda. Kejadian tersebut terjadi pada Senin (28/3) sekitar pukul 06.00 Wita.
Kapal ponton yang menabrak jembatan ialah Bahari Perdana 19 dan Doplin 11. Atas kejadian itu, 2 pilar jembatan mengalami keretakan.
![]() |
"Dari pemeriksaan visual memang ada 2 retakan di lokasi pilar yang ditabrak," ucap Kepala BBPJN Kaltim Junaidi saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (29/3).
Saat itu pihak BBPJN telah bersurat ke Pemprov Kaltim untuk melakukan pembatasan kendaraan yang melalui jembatan itu. Terutama terhadap kendaraan besar yang melintas di atas jembatan sampai hasil pemeriksaan selesai.
"Kita sudah laporkan kemarin ke pemerintah untuk sementara waktu minta kendaraan besar di upayakan jangan lewat dulu, minimal tidak ada antrian, sambil menunggu hasil investigasi secara detail," ujarnya.
Saat itu dua kapal ponton tersebut diberi sanksi penundaan berlayar. Pasalnya, kedua kapal juga itu dianggap tidak memiliki legalitas operasi di sekitar Jembatan Mahakam.
Selain dua kapal ponton, kejadian tersebut juga berdampak kepada tiga kapal lain yakni Dolpin 15, Dolpin 18, dan Prima 2594. Kapal itu berada di belakang dua kapal ponton yang mengalami putus tali tambat.