Tanggapi Pesan Berantai soal Fenomena Solstis, BRIN Ungkap Fakta Sesungguhnya

Berita Nasional

Tanggapi Pesan Berantai soal Fenomena Solstis, BRIN Ungkap Fakta Sesungguhnya

Tim detikInet - detikSulsel
Rabu, 21 Des 2022 15:54 WIB
Ilustrasi fenomena Solstis 21 Desember 2022.
Foto: Unsplash
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) buka suara terkait pesan berantai soal tidak keluar rumah saat fenomena Solstis diklaim akan berdampak ekstrem bagi masyarakat. BRIN pun menjelaskan fakta sesungguhnya.

"Dampak Solstis bagi manusia tentu tidak berbahaya. Imbauan untuk tidak keluar rumah adalah narasi disinformasi. Solstis adalah fenomena murni astronomis yang memengaruhi iklim dan musim di Bumi," ujar Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang Hasanudin dikutip dari detikInet.

Tak sedikit masyarakat yang menerima informasi bahwa fenomena Solstis ini dikaitkan dengan akan terjadi bencana alam ataupun ancaman lainnya. Akibatnya beredar imbauan tidak berpergian pada 21-22 Desember ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak jarang pula masyarakat yang mengetahui soal apa itu Solstis dan apakah fenomena tersebut betul memberikan dampak buruk bagi masyarakat, berikut ulasan fakta soal fenomena Solstis.

Apa Itu Solstis?

Fenomena Solstis hanya fenomena astronomis biasa ketika Matahari berada di paling utara atau paling selatan ketika mengalami gerak semu tahunannya.

ADVERTISEMENT

Kenapa Solstis Terjadi?

Disampaikan BRIN, solstis disebabkan oleh sumbu rotasi Bumi yang miring 23,44 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika (sumbu kutub utara-selatan ekliptika). Solstis terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada Juni dan Desember.

Solstis Juni terjadi saat kutub utara dan belahan Bumi utara condong ke Matahari. Sedangkan, kutub selatan dan belahan Bumi selatan menjauhi Matahari.

Solstis Desember terjadi saat kutub selatan dan belahan bumi selatan condong ke Matahari. Sedangkan, kutub utara dan belahan Bumi utara menjauhi Matahari.

Apakah Solstis Berbahaya?

BRIN menjelaskan bahwa secara umum Solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari, perubahan durasi siang dan malam, dan pergantian musim.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads