Beberapa ruas jalan antardesa di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih tertutup material longsor. Pemerintah setempat menerjunkan 4 alat berat untuk membuka akses jalan yang masih tertutup pascabanjir dan longsor.
"Ada 3 alat berat yang sudah siap siaga di gunung dan ditambah 1 bantuan dari Pinrang," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Pinrang, Rhommy Manule saat dikonfirmasi detikSulsel, Minggu (18/12/2022).
Rhommy menjelaskan, pengerahan alat berat tersebut merupakan tindak lanjut hasil kunjungan bupati Pinrang bersama Kapolres dan Dandim. Salah satu perintahnya segera membuka akses jalan yang tertutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil kunjungan Pak Bupati bahwa perlu ada tindakan cepat untuk segera membersihkan akses jalan," paparnya.
Akses jalan yang menjadi prioritas pembersihan antara lain jalan poros utama di jalan menuju objek vital PLTA Bakaru atau 15 KM sebelum Check Dam Bakaru di Kelurahan Betteng. Selain itu ekskavator lainnya diterjunkan ke Desa Sali-Sali, Desa Letta dan Desa Bakaru dan Basseang.
"Ada satu ekskavator bekerja hari ini untuk membongkar longsoran batu di jalan poros utama di jalan menuju objek vital PLTA Bakaru. Ada juga sementara bekerja memindahkan longsoran tanah di Desa Sali-Sali," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak lima desa dan satu kelurahan di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang terdampak banjir hingga longsor. Akibatnya sejumlah rumah warga terendam dan akses jalan desa terhambat.
"Ini di Kecamatan Lembang yang terdampak banjir. Data sementara ada lima desa dan satu kelurahan di Kecamatan Lembang terdampak banjir," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Pinrang Rhommy Manule saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (17/12).
Rhommy mengatakan banjir terjadi disebabkan tingginya curah hujan sejak Jumat (16/12). Daerah yang terdampak banjir di Kecamatan Lembang, yakni Desa Pangarapan, Desa Binanga Karaeng, Desa Benteng Paremba, Desa Ulu Saddang, Desa Sali-Sali, dan Kelurahan Betteng.
(ata/hmw)