Video yang menampakkan seorang guru di Florida, Amerika Serikat, diduga sedang mengusik murid beragama Muslim saat salat viral di media sosial. Pihak sekolah pun memecat guru tersebut.
Pihak sekolah Franklin Academy mengumumkan pemecatan sang guru. Pihak sekolah menegaskan tidak menoleransi perilaku diskriminatif dalam bentuk apa pun.
"Meskipun kami tidak mengurus masalah personal, kami dapat menyampaikan bahwa guru yang bersangkutan bukan lagi anggota staf Franklin Academy," demikian pernyataan sekolah dikutip dari CNN Indonesia yang mengutip NBC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video tersebut seorang guru perempuan diduga sengaja melangkah melewati murid-muridnya yang tengah salat. NBC melaporkan bahwa murid-murid tersebut diduga menjalankan salat di ruangan sang guru.
Namun, guru tersebut tidak terima. Ia lantas mengganggu, bahkan sampai hampir menginjak tangan salah satu muridnya.
Tidak hanya itu, sang guru juga menanyakan gerakan yang dilakukan para murid dengan menyebutnya sihir.
"Ini kantor saya. Kalian melakukan semua sihir itu?" ujar guru perempuan itu dalam video yang diunggah NBC News, Rabu (14/12).
"Saya tidak mengerti apa yang terjadi di sini. Saya percaya pada Yesus. Saya hanya akan menginterupsi lantai ini."
Belum diketahui alasan para murid itu salat di ruang guru perempuan tersebut. Tidak ada keterangan pula soal mereka sudah mendapat izin menggunakan ruangan itu atau belum.
Pasalnya sang guru mempertanyakan keberadaan murin-murid tersebut di ruangannya.
"Kenapa mereka ada di ruangan saya? Siapa yang menyuruh mereka datang ke sini? Guru yang mana?" tanya guru itu dalam video.
Simak selengkapnya di halaman berikut.
"Sangat penting bagi pengelola dan staf sekolah untuk mengetahui praktik-praktik dasar keyakinan dalam melayani siswa yang menjalankan keyakinan mereka, dalam hal ini umat Islam," kata Jaber.
Diskriminasi terhadap warga Muslim di Florida bukanlah hal baru. Peristiwa intoleran terhadap muslim kerap terjadi.
Bahkan, pada 2022 CAIR-Florida yang mencatat adanya peningkatan tajam terkait intimidasi dan diskriminasi anti-Muslim di sekolah.
Survei Institute for Social Policy and Understanding (ISPU) juga mengungkapkan sekitar 48 persen keluarga Muslim mengaku memiliki anak yang menghadapi intimidasi berbasis agama di sekolah tahun ini.
"Seperlima keluarga Muslim melaporkan bahwa intimidasi terjadi hampir setiap hari," demikian bunyi laporan ISPU.
Menurut ISPU, orang tua Muslim mengaku anak-anak mereka diintimidasi siswa dan orang dewasa karena keyakinan mereka.
Sebanyak 64 persen dari mereka mengatakan intimidasi dilakukan siswa lain, sedangkan 42 persen lainnya mengaku diskriminasi berasal dari guru maupun pejabat sekolah.
Simak Video "Video: Kapal Angkut 45 Penumpang Kecelakaan di Florida, 1 Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(alk/nvl)