Bayi perempuan berusia 10 bulan bernama Jousa Aniza di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) harus menjalani hidup dengan kondisi memprihatinkan. Ada benjolan di antara kedua matanya sejak lahir dan saat ini sudah sebesar bola tenis.
Jousa merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Roni dan Erlina. Pasangan ini tinggal di Dusun Pamumbun, Desa Bubun Batu, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulbar.
"Seminggu setelah dilahirkan, sempat diperiksakan ke dokter rumah sakit Kondosapata Mamasa, dokter menyarankan untuk dioperasi kalau timbangannya sudah mencapai 5 kilogram," kata ayah Jousa, Roni kepada wartawan, Minggu (11/12/2022).
Saat ini berat badan Jousa sudah 5,4 kilogram, itu artinya sudah saatnya untuk dioperasi sesuai saran dokter. Namun, Roni mengaku tidak memiliki biaya untuk operasi putrinya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangankan untuk biaya operasi, untuk biaya hidup sehari-hari saja susah dipenuhi," ujarnya.
Roni memang kehilangan pekerjaan sebagai sopir setelah mobil yang biasanya dikemudikan dijual pemiliknya. Saat ini, Roni bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Biasanya hanya mendapat upah Rp 200 (ribu) hingga Rp 300 ribu kalau ada panggilan warga, tapi tidak selalu, untung kalau ada panggilan jadi sopir sekali dalam sebulan," ujar Roni sembari menghela nafas.
Roni mengaku sering kepikiran untuk mencari pekerjaan di luar daerah, hal tersebut urung dilakukan karena tidak sanggup meninggalkan keluarga. Apalagi putrinya Jousa sedang sakit.
"Niatku untuk bekerja di luar sana sangat besar, tapi saya tidak tega tinggalkan anakku dengan kondisinya saat ini, apalagi usianya baru 10 bulan," tutur Roni lirih.
"Entah bagaimana caranya, saya sangat berharap Jousa bisa segera dioperasi, agar bisa sembuh, tapi bagaimana, saya juga tidak punya apa-apa, pekerjaan juga sudah tidak ada," sambung Roni.
Perasaan sedih juga diungkapkan ibu Jousa, Erlina. Apalagi, benjolan di wajah putrinya terus membesar dan membuatnya tidak dapat tengkurap.
"Tidak bisa kasian tengkurap, mungkin karena itu benjolannya semakin besar juga, mungkin berat dia rasa," ujarnya.
Terkait kondisi yang dialami Jousa, Erlina mengaku hanya dapat berdoa dan berharap mendapat bantuan untuk kesembuhan anaknya.
"Saya mau sekali lihat anak ku sehat dan normal kasihan, tapi apa daya saya tidak bisa berbuat apa-apa, setiap hari saya berdoa kepada Tuhan, semoga ada yang mau menolong, agar anak saya terbebas dari penyakit yang dideritanya," pungkas Erlina.
(hsr/ata)