Kontainer Makassar Recover yang digagas Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto sedang dalam sorotan. Banyak kontainer yang kini sudah jarang difungsikan.
Di beberapa kelurahan, kontainer tersebut bahkan seperti terbengkalai. Warga mengaku jarang melihat ada aktivitas di kontainer Makassar Recover tersebut.
Dirangkum detikSulsel Jumat (9/12/2022), berikut 7 hal tentang kontainer Makassar Recover yang kini jarang difungsikan:
1. Awalnya Dibangun sebagai Pusat Penanganan COVID-19
Kontainer Makassar Recover pada mulanya dibangun sebagai pusat penanganan COVID-19. Namun, beberapa kontainer Makassar Recover saat ini tampak tidak lagi beroperasi.
Pengadaan kontainer Makassar Recover ini sudah berjalan sejak Agustus 2021. Pengadaan kontainer mulanya bertujuan untuk posko penanganan COVID-19 bagi warga Makassar.
Total ada 153 kontainer yang disebar di kelurahan Kota Makassar. Rencana awalnya, 153 kontainer tersebut akan difungsikan sebagai posko komando.
2. Telan Anggaran Rp 15,3 Miliar untuk 153 Kontainer
Kontainer Makassar Recover dibangun Pemkot Makassar dengan anggaran sebesar Rp 15,3 miliar. Sumber anggarannya dari APBD 2021.
Total ada 153 kontainer yang disebar di kelurahan Kota Makassar. Dengan demikian, setiap kontainer yang dibangun menelan anggaran sekitar Rp 100 juta.
3. Kontainer Makassar Recover Sering Tertutup
Kontainer Makassar Recover di Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Rappocini, dituding warga tidak beroperasi maksimal lantaran jarang dipakai. Seorang warga setempat, Arsyad Dg Tompo mengatakan kontainer tersebut sudah ada sejak dua tahun lalu, saat kasus pandemi COVID-19.
Namun dia menyebut kontainer di Jalan Sultan Alauddin Makassar ini sering tertutup dan tidak terlihat aktivitas. Kontainer itu hanya dibuka saat ada agenda resmi atau pertemuan resmi pemerintah setempat.
"Iya (pada saat) Corona. Berarti jalan dua tahun lebih," kata Arsyad kepada detikSulsel saat ditemui di lokasi, Rabu (7/12).
"Sesekali ji ini terbuka (kontainer). Ada pi pertemuan," sebutnya.
4. Lurah Klaim Beroperasi Malam Hari
Terkait hal tersebut, Lurah Mannuruki Aziz mengaku posko itu biasanya beroperasi pada malam hari.
"Tiap malam itu (kontainer) difungsikan. Tiap malam setiap RT-RW yang posko disitu. Difungsikan itu," kata Aziz kepada detikSulsel, Kamis (8/12).
Aziz mengatakan kontainer tersebut saat ini difungsikan sebagai posko siaga bencana. Pengalihfungsian itu dikarenakan saat ini memasuki musim hujan.
"Kalau posko namanya siaga bencana kan dalam artian penghujan ini ada kerawanan, semuanya lah. Pokoknya ada kekacauan di Kelurahan Mannuruki dia ke lapangan langsung. Siaga bencana banjir, umpamanya ada banjir dilaporkan ke ini (Makassar Recover)," urai dia.
Dia menambahkan bahwa awalnya kontainer ini memang difungsikan untuk penanganan COVID-19. Namun sejak memasuki masa new normal, kontainer kini beralih fungsi untuk digunakan untuk berbagai keperluan.
"Makassar Recover itu kan difungsikan pada awalnya begitu tapi kan setelah mengatasi COVID-19, segalanya bisa. Ada kegiatan sosial seperti pembagian bansos, raskin, posko siaga bencana, pelaporan-pelaporan umpamanya ada urus KTP bisa karena ada komputer di situ lengkap," urai dia.
Simak halaman selanjutnya, kontainer Makassar Recover beralih fungsi jadi kantor kelurahan...
(urw/asm)