Demokrat Sulsel Maklumi Demo Penolakan Anies di Makassar: Masuk Tahun Politik

Demokrat Sulsel Maklumi Demo Penolakan Anies di Makassar: Masuk Tahun Politik

Xenos Zulyunico - detikSulsel
Selasa, 06 Des 2022 21:26 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat resmikan Halte TranJakarta Bundaran HI
Foto: Anies Baswedan. (Silvia Ng/detikcom)
Makassar -

Rencana kedatangan Anies Baswedan mendapat penolakan lantaran dituding bermuatan politis menjelang Pilpres 2024. DPD Demokrat Sulsel menganggap kunjungan Anies Baswedan wajar mendapat sorotan apalagi sudah memasuki memasuki tahun politik.

"Ya kalau politis, ini kan sudah mau masuk tahun politik. Semua tokoh tentu punya muatan politik. Siapapun yang datang. Jangankan cuma Anies, Presiden datang pun itu kan pasti politis," tegas Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah kepada detikSulsel, Selasa (6/12/2022).

Pria yang akrab disapa Ulla ini menuturkan, wajar ketika seorang tokoh nasional mendapat perhatian publik. Hanya saja kedatangan Anies disebut tidak perlu sampai direspons dengan aksi unjuk rasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya biasa yang begitu-begitu. Cuma secara tradisi, menurut saya itu tidak baik lah dibiasakan hal-hal yang seperti itu," tuturnya.

Menurutnya, masyarakat Sulsel harus terbuka menyambut tokoh nasional. Apalagi jika sosoknya digadang-gadang menjadi bakal calon presiden.

ADVERTISEMENT

"Ya, buka ruang aja supaya masyarakat bisa menilai tokoh-tokoh bangsa yang kira-kira bisa menjadi pemimpin," ungkapnya.

Menurutnya momentum ini bisa jadi untuk mengenal sosok calon pemimpin. Aksi unjuk rasa menolak kedatangannya, lanjut Ulla, justru bisa menutup ruang untuk mendapatkan gambaran utuh terkait sosok calon pemimpin.

"Supaya kita bisa lihat langsung dan bisa dengar langsung, apa kira-kira yang dia omongkan. Apa yang dia mau bikin, itu perlu kita dengar. Justru bersyukur kalau sejumlah tokoh-tokoh yang tanda kutip misalnya mau jadi calon pemimpin itu mau datang ke Makassar," ujar Ulla.

Ulla merasa khawatir jika aksi-aksi penolakan semacam itu dibiasakan nantinya akan menjadi tradisi. Apalagi hal itu menurutnya dapat memancing aksi-aksi balasan.

"Nanti datang calon lain, ada juga pihak lain yang tolak. Itu kan tidak bagus. Malah itu menutup ruang kita untuk memperoleh gambaran yang utuh soal tokoh-tokoh itu," sebut Ulla.

Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menilai, kedatangan Anies Baswedan hanya untuk silaturahmi, bukan untuk kampanye jelang Pilpres 2024. Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta bakal berkunjung ke Sulsel untuk memberi kuliah umum.

"Dia kan tidak datang untuk kampanye ke sini. Tidak ada jadwal kampanye nya. Yang saya baca ya, dia ketemu relawannya, dia ceramah umum di salah satu kampus," urai dia.

"Kalau datang bersilaturahmi, datang menemui orang-orang yang dia anggap penting untuk komunikasi, ya memang politik harus begitu. Harus bangun komunikasi, bangun silaturahmi," tambah Ulla.

Untuk diketahui, Anies Baswedan dijadwalkan berkunjung ke sejumlah wilayah Sulsel pada 10-11 Desember mendatang. Namun rencana kunjungannya mendapat aksi penolakan sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Aktivitas Mahasiswa Makassar, Selasa (6/12) pagi tadi.

"Kami menolak kedatangan Anies karena di dalam Undang-Undang Pemilu itu ada diatur mengenai masa kampanye. Sampai hari ini kita ketahui bahwa masih jauh pemilihan presiden itu," kata koordinator aksi demo, Ainul kepada wartawan.

Dia lantas menuding kedatangan Anies bernuansa politik. Anies dituding curi start untuk kampanye di Pilpres 2024.

"Tetapi Anies sudah datang di berbagai kota dengan kepentingan politik yaitu kampanye," pungkasnya.

Anies Baswedan diketahui bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem, dengan menggandeng Demokrat dan PKS sebagai koalisi di Pemilu 2024.




(sar/nvl)

Hide Ads