"Kemarin itu di Golkar semua kader termasuk ketua yang punya potensi, masuk dulu calon legislatif. Karena kan legislatif bulan 2, kemudian Pilkada bulan 11," kata Andi Fahsar saat ditemui di perayaan HUT PGRI Bone di Stadion Lapatau, Minggu (4/12/2022).
Fahsar mengatakan, DPP Golkar memerintahkan setiap daerah meningkatkan suara di parlemen. Makanya, kata dia, ketua-ketua partai terutama yang menjabat bupati diharapkan untuk mencalonkan diri pada pemilihan legislatif nanti.
"Contohnya saya, Wali Kota Parepare, Bupati Selayar, Bupati Jeneponto, Bupati Lutra, Bupati Soppeng. Itu semua didorong bertarung di Pileg," sebutnya.
Terkait dirinya yang didorong untuk maju dalam Pilgub Sulsel, Fahsar mengaku belum memikirkan itu. Dia mengatakan itu bergantung pada keputusan DPP Golkar.
"Sebenarnya untuk Pilgub itu lain mekanismenya. Apalagi kan masih ada jeda dari bulan Februari ke November. Yang pasti semua harus ma'caleg (mendaftar Caleg) dulu," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD II Golkar Bone itu selalu dipromosikan Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP) untuk maju ke Senayan menjadi Caleg DPR RI di Pileg 2024 nanti. Namun kader Golkar di Bone lebih menginginkan Fahsar bertarung di Pilgub Sulsel.
"Kami sebagai kader harus patuh beliau (Fahsar) mau ke mana, itulah keputusan. Tetapi kami inginnya Pak Bupati di tingkatan lebih tinggi, dan harus naik kelas ke provinsi. Jadi Gubernur," kata Wakil Ketua DPD II Golkar Bone Alfian T Anugerah kepada detikSulsel, Selasa (20/9).
Alfian menyebut, Fahsar lebih memahami dunia pemerintahan karena sudah menjabat selama 2 periode sebagai bupati. Selain itu, Alfian menilai Fahsar bukanlah politisi murni.
"Dia dasarnya memang pemimpin daerah. Idealnya kami melihat cocoknya jadi gubernur, saya lebih dorong dia gubernur. Tapi semua dikembalikan keputusan partai," bebernya.
"Sejak dulu (Fahsar) pemimpin, pamong. Dari bawah dia berkarier, dan memang jalurnya di situ, di pemerintahan," sambung Alfian.
(asm/sar)