.webp)
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin membuka Muktamar As'adiyah ke-XV di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ma'ruf menyebut As'adiyah merupakan wadah yang banyak melahirkan cendekiawan.
"As'adiyah sudah melahirkan cabang-cabang di Indonesia dan melahirkan tokoh-tokoh yang luar biasa mulai guru hingga cendikiawan. Contohnya Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Kemenag RI Kamaruddin Amin dan banyak lainnya," kata Ma'ruf Amin saat menyampaikan sambutan di Lapangan Merdeka Sengkang, Sabtu, (3/12/2022).
Ma'ruf mengatakan, peran dan konstribusi As'adiyah selama ini sebagai pusat pendidikan, dakwah dan pusat pemberdayaan masyarakat sudah sesuai Undang-Undang Pesantren. Fungsi pesantren memang harus menyiapkan orang-orang paham agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merekalah nantinya yang melanjutkan peran ulama. Ulama penerus perjuangan Rasulullah yang melakukan perbaikan-perbaikan. Dan As'adiyah sudah melakukan itu," sebutnya.
Ma'ruf menambahkan, pesantren juga bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Bahkan, satu pesantren bisa melahirkan satu produk.
"Tapi dari saya dengar, As'adiyah bukan cuma satu produk tapi sudah banyak produknya. Yang pasti pesantren juga harus mengacu pada syariah," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud menyampaikan selamat datang sekaligus ungkapan rasa syukurnya menerima kunjungan Wapres RI tersebut.
"Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wajo mengucapkan selamat datang kepada Wakil Presiden RI, Bapak KH. Ma'ruf Amin bersama rombongan. Semoga kehadiran Bapak Wakil Presiden di Bumi Lamaddukkelleng, Kota Santri ini akan membawa berkah dan rahmat bagi masyarakat Wajo," ucapnya.
Amran juga menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah, khususnya Panitia Muktamar As'adiyah XV yang menggelar event akbarnya di Kabupaten Wajo sekaligus menghadirkan Wakil Presiden RI. Muktamar yang bakal berlangsung di Sengkang, dari tanggal 3 sampai 5 Desember.
"Sebab dengan muktamar ini, banyak dampak positifnya untuk Wajo. Termasuk untuk perputaran perekonomian. Ini terlihat dari tingkat hunian hotel dan wisma, transaksi perdagangan kuliner, busana muslim, jasa, dan lainnya. Tentu ini membawa magnet tersendiri yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat," bebernya.
(hmw/ata)
