Besar Hati Keluarga Mendiang Yosua ke Manado untuk Beri Maaf ke Bharada E

Sulawesi Utara

Besar Hati Keluarga Mendiang Yosua ke Manado untuk Beri Maaf ke Bharada E

Tim detikcom - detikSulsel
Rabu, 30 Nov 2022 09:00 WIB
Irma Hutabarat (ketiga dari kanan) saat menemui keluarga Bharada E di Manado.
Foto: Irma Hutabarat (ketiga dari kanan) saat menemui keluarga Bharada E di Manado. (dok. istimewa)
Manado -

Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat berbesar hati memaafkan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E. Hal ini disampaikan langsung oleh kerabat marga Yosua, Irma Hutabarat kepada keluarga Bharada E di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Irma menemui bibi Bharada E, Ace Lumihu serta Sela Pudihang di Manado untuk menyampaikan dan menguatkan bahwa pihak Yosua telah memaafkan. Pertemuan itu berlangsung di wilayah Kelurahan Mapanget, Kecamatan Mapanget, Manado pada Jumat (25/11).

Irma mengatakan, keluarga Yosua, khususnya kedua orang tuanya memaafkan Eliezer atau Bharada E karena jujur dalam mengungkap kasus pembunuhan berencana tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dilakukan oleh ibu dan bapak Yosua itu mencabut rasa bersalah (memaafkan) dengan mengatakan Icad jujur. Nah saya seperti mengkonfirmasi dan menguatkan hal itu saja," kata Irma Hutabarat saat ditemui detikcom di Manado, Selasa (29/11/2022).

Irma mengatakan keluarga Bharada E sempat ketakutan. Namun setelah Irma menjelaskan maksud dan tujuannya mengunjungi keluarga Bharada E, barulah suasana mulai mencair dan dirinya disambut dengan baik.

ADVERTISEMENT

"Waktu pertama saya datang mereka ketakutan, karena Eliezer masih disidang. Jadi masih ada rasa khawatir, tapi baru ketahuan (tahu tujuan datang) belakangan," ujarnya.

Irma Sedih Mengetahui Bharada E Tulang Punggung Keluarga

Irma mengaku ikut merasakan kesedihan keluarga Bharada E ketika sosok orang yang disayangi terseret kasus pembunuhan berencana. Apalagi ketika dirinya tahu bahwa Bharada E merupakan tulang punggung keluarga.

"Saya menempatkan diri sebagai ibu Yosua tidak bisa tidur, menangis tersedu-sedu. Kalau saya menempatkan diri sebagai ibunya Icad (Bharada E), saya juga pasti tidak bisa tidur. Karena dia tulang punggung keluarga," ucapnya.

Irma melanjutkan, ia menilai Bharada E sebenarnya tidak mempunyai niatan untuk menghilangkan nyawa Yosua. Menurutnya saat itu Bharada E diperhadapkan dengan keputusan atau pilihan yang sulit.

"Saya cuman pikir satu sama Icad, dia tidak punya motif untuk membunuh Yosua. Hanya dia, semua ajudan-ajudan punya (motif), Icad tidak punya motif sama sekali," katanya.

Dia pun berharap semua pihak untuk bisa memahami kondisi Bharada E yang dalam keadaan tertekan. Pasalnya, Bharada E satu-satunya orang yang terjebak dalam masalah tersebut, namun memiliki jabatan terendah di kepolisian.

"Kita harus memahami kondisi saat itu," ucapnya.

Irma menyampaikan bahwa pihak Yosua telah memaafkan Bharada E karena bersikap jujur terkait pembunuhan Yosua.

Simak selengkapnya di halaman berikut.

Temui Keluarga Bharada E Sebagai Bentuk Maaf

Irma menjelaskan bahwa kedatangannya ke Manado menemui keluarga Bharada E secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf telah diterima. Hal sebagai bukti bahwa pihak Yosua telah benar-benar memberikan maaf.

"Saya mendatangi itu menurut saya ketika ortu sudah memaafkan. Jadi seharusnya diikuti dengan sesuatu. Ini yang saya lakukan, karena dia sudah dimaafkan oleh ibunya, oleh bapaknya maka saya menemuinya," kata Irma.

"Karena begini, misalkan kita sudah memaafkan tapi tidak mau ketemu, ketika ketemu kita 'ludahi'. Banyak kan, dimaafkan tapi jangan ke rumah dan jangan ketemu lagi," imbuhnya.

Keluarga Brigadir Yosua dan Bharada E Saling Menguatkan

Irma mengatakan kedatangannya tersebut juga merupakan bentuk saling menguatkan. Ia mengaku pihak keluarga Yosua ingin saling menguatkan dengan keluarga Bharada E.

"Kalau kita melakukan sesuatu, bisa menguatkan bisa melemahkan. Nah yang Inang lakukan hanya menguatkan saja," papar Irma.

Keluarga Yosua berharap Eliezer atau Bharada E tetap teguh dan jujur dalam mengungkap kebenaran dalam kasus pembunuhan Yosua.

"Menguatkan bahwa permintaan maaf Icad sudah diterima, kami mengharapkan bahwa kau (Icad) akan teguh dan tetap jujur. Jadi tidak ada maksud apa-apa," tegasnya.

Irma lantas menanggapi kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang harus dilihat dari sisi kemanusiaan. Dia mengklaim, pihak Yosua tidak ingin membiarkan Bharada E berjuang sendiri mengungkap kebenaran akan kasus ini.

"Saya pikir yang di atas semua kejadian ini masalah hukum, politik jabatan, uang, mafia. Saya pikir ada masalah di atasnya itu yaitu masalah kemanusiaan," ucap Irma.

"Kalau kita bicara masalah kemanusiaan bisiknya itu hanya belas kasih saja. Saya pikir hanya itu yang saya tunjukkan. Supaya dalam pergumulan Icad tidak merasa sendiri," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(alk/sar)

Hide Ads