Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar Wilayah IV mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim di sejumlah wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga tanggal 1 Desember. Cuaca ekstrim yang terjadi berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi pada sejumlah wilayah di Sulsel.
Potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi yaitu berupa banjir genangan, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, keterlambatan jadwal penerbangan dan pelayaran, dan meluapnya area tambak budidaya.
Oleh karena itu, BMKG dalam keterangnnya mengimbau agar masyarakat memantau informasi cuaca terkini secara berkala agar dapat melakukan mitigasi saat bencana terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik," imbau BMKG dalam keterangan yang diterima detikSulsel, Senin (28/11).
Adapun beberapa wilayah yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi yaitu:
- Luwu Utara
- Palopo
- Luwu
- Pinrang
- Sidrap
- Parepare
- Soppeng
- Barru
- Pangkajene dan Kepulauan
- Maros
- Makassar
- Gowa
- Takalar
- Jeneponto
- Bantaeng
- Bulukumba
- Sinjai
- Kepulauan Selayar
Peringatan Dini Cuaca Ekstrim
Potensi bencana hidrometeorologi ini dipicu oleh kondisi cuaca ekstrim yang diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel. Dalam keterangan tertulisnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat untuk wilayah Sulsel yang berpotensi terjadi hingga 1 Desember 2022.
"Prakiraan tanggal 29 November-01 Desember 2022, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan," tulis BMKG dalam keterangannya.
Berdasarkan hasil analisa dari BMKG, kondisi cuaca ekstrim yang berpotensi terjadi di Sulsel diakibatkan oleh kondisi dinamika atmosfer yang menunjukkan potensi peningkatan curah hujan. Hasil analisa terkini yang dilakukan BMKG menunjukkan suhu muka laut di perairan sekitar Sulsel dalam kondisi hangat, yaitu pada kisaran suhu 29-31°C.
Sementara itu, kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 500 mb diprakirakan dalam kondisi basah di angka 70-100 %. Kemudian, pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulsel juga dipicu adanya pertemuan angin (ITCZ) yang menyebabkan penumpukan massa udara.
Adapun wilayah di Sulsel yang berpotensi mengalami cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat antara lain:
- Sulawesi Selatan Bagian Barat: Pinrang, Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, dan Takalar
- Sulawesi Selatan Bagian Tengah: Soppeng, Sidrap, dan Gowa
- Sulawesi Selatan Bagian Selatan dan Timur: Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar
- Sulawesi Selatan Bagian Utara: Luwu Utara, Palopo, Luwu
Pada wilayah pesisir barat dan selatan Sulsel cuaca ekstrim berupa angin kencang juga berpotensi terjadi.
"Serta potensi angin kencang di pesisir barat dan selatan Sulawesi Selatan," lanjut BMKG dalam keterangannya.
Wilayah Potensi Gelombang Tinggi
Selain cuaca ekstrim berupa hujan lebat dan angin kencang, cuaca ekstrim berupa gelombang tinggi dengan ketinggian Moderate Sea pada kisaran 1,25 hingga 2,5 meter pada perairan di sekitar Sulsel juga berpotensi terjadi.
Berdasarkan prakiraan BMKG wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara lain:
- Perairan Sabalana
- Perairan Kepulauan Selayar
- Teluk Bone bagian selatan
- Perairan P. Bonerate - Kalaotoa
- Laut Flores
(urw/urw)