.webp)
Seorang selebgram wanita berinisial FR (28) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diduga dianiaya serta diancam dibunuh oknum polisi inisial Bripda DM (20). Diketahui, Bripda DM merupakan suami siri dari FR.
Kapolres Banjarmasin Kombes Sabana Atmojo mengatakan Bripda DM dan FR sudah menikah siri sejak April 2022 lalu. Saat keduanya menikah, Bripda DM disebut sudah menjadi anggota kepolisian.
"Iya korban ini sudah nikah siri dengan pelaku pada April 2022 di mana pelaku sudah menjadi anggota kepolisian," kata Sabana kepada detikcom, Sabtu (26/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabana mengatakan, FR yang merupakan korban telah melaporkan kasus kekerasan yang dilakukan suami sirinya tersebut kepada pihak kepolisian. FR disebut menderita luka lebam di beberapa bagian tubuh akibat kekerasan yang dialaminya.
"Laporannya korban ke kita itu mengaku dianiaya oknum polisi," ujar Sabana.
Kepada polisi, FR mengaku telah dianiaya oleh terduga pelaku, Bripda DM sejak Oktober 2022 secara berulang kali di Kecamatan Banjarmasin Timur. Dia mengatakan dirinya bahkan ditendang serta diancam dibunuh oleh suami sirinya tersebut.
"Ia mengaku ditendang, ditampar, dan dijambak. Bahkan diancam akan dibunuh," kata Sabana.
Lebih lanjut, Sabana menjelaskan penganiayaan itu bermula ketika keduanya terlibat cekcok. Bripda DM yang berdinas di Polda Kalsel itu kedapatan selingkuh oleh FR.
"Penganiayaan berawal lantaran Bripda DM yang sudah menikah siri dengan Farah, ketahuan berselingkuh bersama pemandu karaoke di wilayah Banjarmasin," urai dia.
Korban melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian pada Senin (21/11) lalu. Bripda DM kini diamankan Propam Polda Kalsel setelah dilakukan penyelidikan.
"Yang penting proses hukumnya berjalan siapapun pelakunya," tegasnya.
Bripda DM Ditangkap Propam
Sabana menjelaskan pelaku telah ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pihaknya memastikan akan menindak tegas anggotanya jika terbukti melakukan tindak pidana.
"Kasus ini sudah diproses oleh Bid Propam Polda Kalsel. Pelaku juga sudah ditahan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujar Sabana.
Sabana menegaskan, Bripda DM disanksi menjalani penempatan khusus (patsus). Terduga pelaku ditahan sejak Minggu (20/11).
"Yang bersangkutan sudah ditempatkan di tempat khusus Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) sejak Minggu (20/11) usai kami terima laporan dari korban," pungkasnya.
(urw/asm)
