Anwar Ibrahim resmi dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia. Pelantikan Anwar sebagai PM Malaysia dilakukan di Istana Negara.
Pelantikan Anwar Ibrahim berlangsung pada Kamis (24/11) sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Dalam pelantikan tersebut, Anwar mengucapkan sumpah jabatannya sebagai PM di hadapan Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Sebelum dilantik secara resmi sebagai PM Malaysia, Anwar telah melalui perjalanan panjang dalam karir politiknya. Bahkan ia pernah keluar masuk penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 7 hal tentang Anwar Ibrahim yang dirangkum detikSulsel:
1. Perdana Menteri ke-10 Malaysia
Melalui pelantikan tersebut Anwar Ibrahim resmi menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia. Penunjukkan Anwar sebagai PM Malaysia dilakukan oleh Raja Malaysia Sultan Abdullah.
Penunjukkan ini dilakukan usai koalisi partai-partai tidak ada yang berhasil mencapai ambang batas kursi parlemen dalam pemilihan umum agar dapat menunjuk PM.
2. Jadi PM Usai Drama Pemilu
Drama pemilu sebelum penunjukkan Anwar cukup alot. Penunjukkan ini dilakukan setelah pemilu 19 November berujung parlemen gantung, di mana tidak ada partai yang meraup mayoritas mutlak untuk membentuk pemerintahan baru dan menunjuk PM selanjutnya.
Keputusan Sultan Abdullah menunjuk Anwar menjadi PM Malaysia ini mengakhiri kebuntuan politik yang menyelimuti Malaysia selama berhari-hari sejak pemilu digelar 19 November lalu. Tidak ada partai mau pun koalisi politik yang meraup mayoritas mutlak atau memperoleh 112 kursi dari total 222 kursi parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
Hingga akhirnya rapat khusus digelar oleh Raja-raja Melayu dan Sultan Abdullah di Istana Negara pada Kamis (24/11) sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Rapat khusus itu memungkinkan Sultan Abdullah meminta pandangan dan pendapat dari para Raja Melayu soal pembentukan pemerintah baru.
Penunjukan PM oleh Raja Malaysia itu diatur dalam Konstitusi Federal dan didasarkan pada sistem monarki konstitusional unik yang dianut Malaysia sejak lama.
3. Pernah Mendirikan Gerakan Pemuda
Anwar diketahui mengawali karir politiknya pada akhir tahun 60-an. Yakni dengan memimpin gerakan mahasiswa di Universitas Malaya.
Selanjutnya pada tahun 1971, ia mendirikan Gerakan Pemuda Muslim Malaysia (ABIM) dan menduduki jabatan Presiden hingga tahun 1982. Selain itu, dia juga terlibat demonstrasi mahasiswa dalam solidaritas dengan para penyadap karet di Baling pada tahun 1974.
4. Bergabung di Barisan Pemerintah
Meskipun kerap mengkritik, Anwar akhirnya bergabung dalam jajaran pemerintah. Ia dia bergabung dengan UMNO dan pemerintah atas tawaran dari Dr Mahathir.
Jejak kariernya di pemerintahan cukup terjal. Meski demikian Anwar kini mampu bertahan dan resmi menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia.
5. Pernah Duduki Beberapa Kementerian
Anwar Ibrahim tercatat pernah menduduki jabatan tinggi di sejumlah kementerian. Ia dipercaya untuk memegang beberapa portofolio menteri di bawah kepemimpinan PM Mahathir pada saat itu.
Anwar tercatat pernah menjabat sebagai menjadi Menteri Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan (1983); Menteri Pertanian (1984); Menteri Pendidikan (1986-1991); Menteri Keuangan (1991-1998). Selanjutnya, dia menjadi Wakil Perdana Menteri pada tahun 1993 hingga 1998.
Di bawah kepemimpinannya, Malaysia berkembang dengan surplus anggaran selama beberapa tahun.
6. Dipecat dari UMNO
Meskipun telah berjasa dalam membawa kemakmuran pada Malaysia, tidak membuat jalan Anwar mulus. Ia dipecat dari pemerintahan dan partai (UMNO) pada 2 September 1998.
Kala itu Anwar dinilai oleh sejumlah pengamat terlalu tidak sabar untuk menjadi PM. Dia juga dianggap meremehkan Mahathir sebagai pelindungnya.
Mahathir kemudian memecat Anwar serta diusir keluar dari keanggotaan UMNO.
7. Keluar Masuk Penjara Atas Tuduhan Korupsi-Sodomi
Tidak hanya dipecat dari pemerintahan, Anwar juga pernah keluar masuk penjara. Pada 1999 ia dipenjara atas tuduhan korupsi.
Anwar dijatuhi hukuman enam tahun penjara atas dakwaan korupsi tersebut. Setahun berselang, dia juga menerima hukuman tambahan sembilan tahun penjara untuk dakwaan sodomi yang menjeratnya.
Pada tahun 2004, Anwar dibebaskan usai Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa bukti yang digunakan untuk menghukumnya tidak cukup kuat.
Pada Agustus 2008 Anwar kembali memasuki dunia politik. Pada tahun itu, Anwar kembali menerima tuduhan yang sama, meski demikian, dia diangkat sebagai Pemimpin Oposisi di Dewan Rakyat.
Anwar dibebaskan sepenuhnya pada tahun 2012 oleh Pengadilan Tinggi.
Namun, Pengadilan Tinggi kemudian membatalkan keputusan pembebasan Anwar dan menyebabkan dia harus dipenjara lagi selama lima tahun pada tahun 2015.
Anwar yang kembali dipenjara bersikeras membantah tuduhan tersebut. Anwar kemudian menerima pengampunan penuh dari Raja Malaysia setelah menjalani masa hukuman selama tiga tahun penjara.
8. Tolak Gaji Sebagai Perdana Menteri
Anwar Ibrahim menolak menerima gaji selama masa jabatannya sebagai PM Malaysia. Anwar mengaku ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
"Saya telah mengumumkan bahwa langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat, agar mereka tidak memandang menteri dan pemimpin, terlepas dari partai, terlepas dari keyakinan, semuanya sebagai mereka yang hanya memikirkan gaji, kepentingan, kontrak, saham," beber Anwar.
"Oleh karena itu, saya memilih untuk menolak gaji sebagai perdana menteri," tambahnya.
Anwar menegaskan akan fokus pada pemulihan ekonomi Malaysia. Dia optimis pasar saham akan kembali menguat dan mengembalikan kepercayaan investor.
(alk/urw)