Ridwan Ramadhan (21), pemuda di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) akhirnya bisa meraih impiannya usai dinyatakan lulus Brimob Polri. Dia sebelumnya merasakan kegagalan sebanyak 7 kali saat mendaftar TNI dan Polri di Sulbar.
Perjuangan Ridwan dimulai saat mendaftar Bintara TNI-AD di Korem 142/Tatag Mamuju pada 2020 lalu namun gagal di pantukhir. Tak patah arang, ia lalu mencoba peruntungan di Tamtama TNI-AD dan Bintara TNI-AL pada tahun yang sama. Namun kembali gagal di pantukhir dan psikologi.
Di tahun 2021, ia kembali mendaftar Tamtama TNI-AD pada gelombang I dan II namun lagi-lagi terseok di pantukhir. Sempat lulus di Sulbar saat mendaftar Bintara TNI-AD pada percobaan berikutnya, namun ia kembali gagal di alokasi pantukhir daerah saat tes di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Tidak lulus di pantukhir dan ada juga di psikologi, daftar Bintara dan Tamtama itu mulai 2020," ujar Ridwan saat berbincang dengan detikcom, Jumat (25/11/2022).
Setelah 6 kali gagal daftar TNI, Ridwan lalu mencoba peruntungan di Polda Sulbar dengan mendaftar Bintara Polri pada Juni 2022. Sayangnya, saat tes yang harusnya ia lalui tersisa 2 tahapan, gempa bermagnitudo 5,8 mengguncang Mamuju.
Saat gempa, ia berlari keluar rumah dan tak sengaja menginjak pecahan keramik. Peristiwa itu membuatnya mengalami luka robek di bagian kaki dan betis hingga menerima sejumlah jahitan. Atas kondisi itu, ia tak mampu menyelesaikan rangkaian tes yang tersisa.
"Kalau diingat tentu sedih, tapi namanya musibah siapa yang tahu. Dari situ niat masih kuat untuk daftar dan coba lagi," tutur Ridwan.
Ridwan mengaku meski 6 kali gagal daftar TNI dan sekali gagal saat daftar polisi, tak lantas membuatnya putus asa. Usai luka robek yang diterimanya saat gempa sembuh, ia kemudian kembali berlatih fisik secara rutin.
"Pas sudah sembuh itu, mulai lagi latihan fisik, sambil tunggu pembukaan pendaftaran," bebernya.
Saat pembukaan pendaftaran Brimob Polri di Polda Sulbar, Ridwan lantas kembali mendaftar. Perjuangannya itu kemudian membuahkan hasil, usai melewati serangkaian tes. Ia dinyatakan lulus pada Rabu (23/11) lalu.
Ridwan menyebut tangisnya tak terbendung usai menerima informasi terkait kelulusannya. Pasalnya menjadi abdi negara telah dicita-citakannya sejak lulus pesantren setingkat SMA.
"Pas pengumuman lulus itu saya langsung datang ke orang tua dan peluk menangis. Kan mereka hadir juga. Lama sekali mi saya daftar dan akhirnya lulus, orangtua juga menangis," ucapnya.
Simak kisah selengkapnya di halaman selanjutnya.
(asm/sar)