Tim Audit Diterjunkan Usut Hilangnya 500 Ton Beras di Gudang Bulog Pinrang

Tim Audit Diterjunkan Usut Hilangnya 500 Ton Beras di Gudang Bulog Pinrang

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 25 Nov 2022 07:45 WIB
Gudang Bulog di Pinrang. (Muhclis/detikSulsel)
Foto: Gudang Bulog di Pinrang. (Muhclis/detikSulsel)
Pinrang -

Bulog Sulselbar menerjunkan tim audit untuk mengusut 500 ton beras yang diduga hilang di Bulog Pinrang. Tim audit nantinya akan bertugas mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa sejumlah pihak yang terlibat.

"Tim audit internal dari Bulog masih melakukan penelusuran dan mengumpulkan bukti-bukti yang terkait (hilangnya 500 ton beras)," ungkap Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sulselbar Bakhtiar AS saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (24/11/2022).

Bakhtiar mengatakan, tim audit telah memeriksa berbagai pihak, termasuk Kepala Gudang dan Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang. Kini keduanya pun telah dicopot dari jabatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telah dilakukan pencopotan pejabat yang terkait antara lain Pemimpin Cabang Pembantu dan Kepala Gudang," papar Bakhtiar.

Selain pihak internal, tim audit juga telah memeriksa rekanan Bulog yang diduga ikut terlibat dalam kasus dugaan hilangnya 500 ton beras.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah periksa rekanan (CV Sabang Merauke Persada) yang bekerja sama dengan gudang (Bulog di Pinrang). Yang jelas pengakuan rekanan itu mengakui bahwa betul diambil sejumlah 500 ton itu," rincinya.

Hanya saja Bahktiar belum mendapatkan laporan lengkap terkait pemeriksaan CV Sabang Merauke Persada. Termasuk komitmen untuk mengembalikan beras sebanyak 500 ton yang telah diambil.

"Saya belum terima dari tim audit (laporan hasil pemeriksaan CV Sabang Merauke Persada)," bebernya.

Tim audit selanjutnya, juga akan berkoordinasi dengan aparat untuk melaporkan hasil audit yang telah dilaksanakan. Pihaknya mengaku menyerahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum kasus tersebut.

"Jadi statusnya sekarang masih mengambil keterangan dan kemudian beberapa saksi juga yang kami anggap mengetahui. Semoga bulan ini sudah ada gambaran lah (hasil audit)," jelasnya.

Rekanan Bulog Pinrang Jaminkan Sertifikat Palsu

Mantan Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang, Radityo W. Putra Sikado mengaku sudah lama menagih rekanan untuk mengembalikan pinjaman 500 ton beras yang diduga hilang. Pihaknya bahkan diberi jaminan sertifikat pabrik oleh rekanan yang diduga palsu.

"Saya tagih pertengahan September (pengembalian beras)," ungkap Radityo saat ditemui detikSulsel, Rabu (23/11).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Pria yang akrab disapa Dito ini menuturkan, pihak rekanan yang meminjam dari Bulog Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan jaminan pabrik penggilingan beras dan pabrik poles.

"Saya minta upaya dini dengan sertifikat yang diakui sebagai sertifikat milik pribadi berupa penggilingan beras dan pabrik poles," sambungnya.

Namun setelah dilakukan pengecekan jaminan aset tersebut bodong atau tidak sesuai dengan yang dilaporkan. Makanya, Dito mengaku merasa CV Sabang Merauke Persada selaku rekanan yang meminjam 500 ton beras tersebut telah berbohong.

"Jaminan yang diserahkan tidak sesuai karena hanya tanah kosong yang awalnya diklaim pabrik dan satu lagi pabrik poles ternyata sertifikat ganda. Jadi dua aset yg diserahkan tidak sesuai keterangan awalnya," papar Dito.

Atas hal itu dia pun menilai sudah ada indikasi kuat unsur penipuan sebab dua aset yang dijaminkan tersebut tidak sesuai. Selanjutnya CV Sabang Merauke Persada selaku rekanan tersebut juga tidak mengembalikan hingga batas yang ditentukan.

"Iya, pasti ada penipuan karena penyerahan jaminan yg tidak sesuai berarti pasti ada unsur penipuan. Dan diberikan batas penyelesaian pinjaman beras juga tidak diselesaikan," rincinya.

Polisi Usut 500 ton Beras Hilang di Gudang Bulog Pinrang

Polisi mengusut kasus 500 ton beras di gudang Bulog Pinrang yang diduga hilang. Rekanan atau pihak ketiga Bulog Pinrang, yakni CV SMP turut diperiksa dalam kasus tersebut.

"Kita sudah periksa rekanan," ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (22/11).

Muhalis menjelaskan pihak rekanan yang diperiksa hanya satu orang. Rekanan ini yang sebelumnya disebut hanya meminjam beras sebanyak 500 ton.

"Satu orang dari CV SMP yang kita periksa. Saya belum cek apa posisinya yang diperiksa itu, tetapi dia bilang dari CV SMP begitu," paparnya.

Halaman 2 dari 2
(ata/hsr)

Hide Ads