Warga Parepare Sudah 5 Hari Kesulitan Air Bersih Akibat Banjir

Warga Parepare Sudah 5 Hari Kesulitan Air Bersih Akibat Banjir

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 24 Nov 2022 16:41 WIB
Damkar Parepare menyuplai kebutuhan air warga.
Foto: Damkar Parepare menyuplai kebutuhan air warga. (Dok. Istimewa)
Parepare -

Warga di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluh kesulitan mendapatkan air bersih selama lima hari akibat banjir. Akibatnya warga terpaksa membeli galon hingga menadah air hujan.

"Ini saya sudah lima hari pascabanjir susah sekali dapat air bersih. Mandi juga susah sekali," ungkap warga Parepare, Eka saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (24/11/2022).

Eka mengaku mengandalkan air hujan yang ditadah selama beberapa hari terakhir. Bantuan suplai air bersih dari pihak Damkar untuk warga dianggap tidak mampu mencukupi kebutuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rebutan air warga, kita harap PDAM bisa segera melakukan perbaikan atau upaya agar warga bisa menikmati air bersih," jelasnya.

Warga Kota Parepare lainnya, Melati juga mengaku kesulitan mendapat pasokan air bersih dari PDAM. Bahkan ia harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

"Sudah enam hari tidak mengalir," keluh Melati yang dikonfirmasi terpisah.

Untuk memenuhi kebutuhan ia harus membeli minimal 5 galon setiap harinya. Air galon ini yang dipakai pun harus dihemat sebab dipakai untuk sekeluarga.

"Sehari itu untuk mandi butuh lima galon. Itu pun harus hemat betul agar bisa cukup dipakai satu keluarga," jelasnya.

Sementara Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Karajae, Andi Firdaus Djollong menjelaskan, distribusi air terhambat lantaran robohnya bendung gegara banjir. Akibatnya beberapa hari ke depan PAM TK tidak mampu mengisi sumur intake-nya.

"Ini disebabkan permukaan air sungai lebih rendah dari pipa intake. Kondisi ini menyebabkan PAM TK tidak mampu menyalurkan air ke Instalasi Pengolahan untuk diteruskan ke pelanggan," beber Firdaus.

Firdaus menjelaskan, distribusi air terdampak di di sejumlah wilayah. Utamanya bagi berdampak di daerah kota bagian atas seperti Kecamatan Ujung, Kecamatan Bacukiki Barat dan Kecamatan Soreang.

"Di bagian atas Kota Parepare yang sumber air dari Sungai Karajae yang terdampak. Kalau yang lain itu aman sebab menggunakan sumur dalam atau sumur bor," paparnya.

Untuk diketahui, sejumlah wilayah di Parepare diterjang banjir pada Jumat (18/11) lalu. Kejadian ini berdampak kepada 1.064 kepala keluarga (KK) atau 1.296 jiwa.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads