Siswi SMA Kendari Dibully-Dianiaya Senior Dimediasi, Ortu Tetap Proses Hukum

Sulawesi Tenggara

Siswi SMA Kendari Dibully-Dianiaya Senior Dimediasi, Ortu Tetap Proses Hukum

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Rabu, 23 Nov 2022 21:30 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Foto: Ilustrasi: Fuad Hashim
Kendari -

Keluarga siswi SMA berinisial ART (15) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diduga dibully dan dianiaya senior sudah dimediasi pihak sekolah. Namun keluarga korban menolak berdamai dan tetap melanjutkan proses hukum terhadap pelaku.

"Tadi baru pulang dari mediasi sekolah sih. Pihak orang tua masih mau diproses secara hukum dulu," ujar kakak korban, Jesika kepada detikcom, Rabu (23/11/2022).

Jesika mengungkapkan keluarganya tetap melanjutkan proses hukum karena terduga pelaku lebih dari satu orang. Menurutnya, jika jumlah pelaku tidak sebanyak itu maka penyelesaian secara kekeluargaan masih memungkinkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Soalnya ini pelakunya lebih dari satu orang. Seandainya pelakunya tidak sebanyak itu dan tidak sampai bengkak mungkin kita selesaikan secara kekeluargaan," katanya.

Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Minggu (20/11). Namun pihak keluarga baru mengetahuinya pada Selasa (22/11) setelah korban dipaksa untuk mengaku.

ADVERTISEMENT

"Baru kemarin kami ngeh kenapa wajahnya ini bengkak sebelah. Setelah itu dia ditanya masih tidak mengaku. Nanti kakak saya nadanya agak sedikit keras baru dia gemetaran dia mengaku," ujar Jesika.

"Dia bilang ternyata dia habis ditampar sama kakak-kakak seniornya waktu diklat K2S. Terus dia dikasih tahu untuk jangan kasih tahu siapa-siapa," sambungnya.

Jesika menuturkan, adiknya ditampar oleh 4 orang seniornya. Saat itu, ART disebut melihat sejumlah orang namun tidak ada yang menolongnya ketika ditampar.

"Pengakuan adik saya itu 4 orang. Soalnya ada yang (saat) ditampar ditutup matanya, jadi yang dia lihat cuma 4 orang. Pada saat dia ditampar ada orang di sekelilingnya yang lihat juga itu tidak ditolongin, cuma dilihat aja. Jadi kayak dijadikan bahan perpeloncoan," tuturnya.

Menurutnya, sebelum adiknya ditampar, juga sempat menjadi korban bullying oleh seniornya. Namun Jesika mengaku tidak mengetahui persis apa penyebab adiknya dibully.

"Pasti ada kata-kata (bully) dulu. Kayak 'oh ini kah yang dibilang beda kasta', gitu," terangnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads