Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan melakukan penanganan gempa Cianjur secara paralel. Pemerintah berencana memperbaiki rumah warga yang rusak berat akibat gempa.
Dilansir dari detikJabar, Menko PMK RI Muhadjir Effendy mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan agar nantinya dapat segera dilakukan perbaikan. Berdasarkan data sementara yang dihimpun, terdapat 2.345 unit rumah rusak parah serta fasilitas publik berupa sekolah hingga madrasah.
"Pada saat yang bersamaan nanti akan ada pendataan untuk menyiapkan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi terutama rumah-rumah yang terkena baik itu mengalami kerusakan ringan, berat maupun fatal itu akan didata secepat mungkin," kata Muhadjir di Pendopo Cianjur, Selasa (22/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga nanti setelah selesai tahap tanggap kita bisa langsung masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," imbuhnya.
Muhajir mengatakan untuk saat ini pemerintah sedang fokus melakukan proses evakuasi korban yang tertimbun material gempa. Pihak terkait menargetkan proses evakuasi yang dilakukan bisa selesai di hari itu juga.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengimbau kepada masyarakat agar tak perlu mengkhawatirkan bangunan rumahnya yang rusak akibat gempa. Suharyanto mengatakan rumah-rumah yang mengalami rusak berat tersebut akan diperbaiki oleh pemerintah.
"Bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat ya, itu nanti akan diganti oleh pemerintah. Jadi setelah selesai masuk ke tahap membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat," kata Suharyanto.
Selain rumah-rumah yang rusak, dia mengatakan perbaikan juga akan dilakukan pemerintah terhadap sarana lain seperti tempat ibadah, pendidikan, dan madrasah yang ikut terdampak gempa.
"Sarana lain, pendidikan, masjid, madrasah rusak juga akan dibangun kembali oleh kementerian terkait. Jadi sarana pendidikan akan dibenarkan oleh Kemendikbud, untuk madrasah dan masjid oleh Kemenag," tutupnya.
(urw/hsr)