.webp)
Anggota DPR RI Hillary Lasut turut memberikan perhatian pada kasus anak petani asal Maluku Utara bernama Sulastri yang sempat dinyatakan gagal jadi polisi wanita (polwan) karena usia. Hillary bercerita dia sempat menyurati Kapolri untuk membantu Sulastri.
"Pada 13 November 2022, saya melayangkan surat yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo," ujar Hillary kepada wartawan, Senin (14/11/2022).
Dalam surat itu, Hillary meminta agar Kapolri kembali meluluskan Sulastri untuk menjadi polwan. Hal itu dia lakukan karena Hillary menilai Sulastri memang sudah seharusnya lulus menjadi polwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam surat saya meminta kebijaksanaan dari Kapolri agar kembali meluluskan Sulastri untuk menjadi abdi negara,"
Menurut Hillary, dengan lulusnya Sulastri pada tahap seleksi dan menduduki peringkat ke-3 sudah menjadi bukti anak petani itu layak jadi polwan. Namun Sulastri sempat digugurkan dengan alasan usianya telah melewati batas yang ditentukan.
Hillary menganggap alasan itu tidak dapat diterima mengingat saat pendaftaran seleksi tentunya panitia sudah melakukan pengecekan berlapis.
"Dan sistem menerima itu, makanya yang bersangkutan bisa terus mengikuti seleksi hingga akhirnya dinyatakan lulus. Saat seleksi kan ada pengecekan berlapis sehingga harusnya soal usia bukan alasan yang tepat," katanya.
Kurang dari 5 jam surat itu diterima oleh Kapolri, Hillary menceritakan dia menerima informasi tentang Sulastri yang kembali menerima haknya. Sulastri akhirnya dinyatakan lulus jadi polwan.
"Dengan demikian, ada 4 putri Maluku Utara yang lulus polwan termasuk 1 casis (calon siswa) yang sebelumnya dipilih menggantikan Sulastri," tutur Hillary.
Hillary mengaku menerima pesan dari Sulastri usai lulus jadi polwan. Dia pun membalas pesan Sulastri tersebut dengan mendoakan Sulastri jadi pelayan masyarakat yang baik.
"Selamat untuk kelulusannya. Jadi pelayan masyarakat yang sayang rakyat ya," tukasnya.
Polda Maluku Utara (Malut)sebelumnya menyampaikan permintaan maaf terkait anak petani yang digugurkan sebagai casis sekolah bintara polisi gelombang ke II/2022. Polda Malut juga telah menemui keluarga calon siswa, Sulastri Irwan.
"Kami sampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar Sulastri, Pak Karo SDM Polda Malut juga sudah mendatangi rumah orang tua Sulastri, serta pengacara keluarga Sulastri juga sudah bertemu Pak Karo SDM di ruangan kerja," kata Kabid Humas Polda Malut Kombes Michael Irwan Tamsil kepada dilansir dari detikNews, Sabtu (12/11).
Terkait hal ini, Polda Malut memastikan tidak ada 'titipan' dalam proses penerimaan calon siswa. Menurutnya Sulastri digugurkan lantaran usianya melebihi batas saat dinyatakan lulus.
"Kita pastikan tidak ada titipan, yang bersangkutan memang tidak lulus karena usianya sudah melebihi batas," ujarnya.
(hmw/ata)
