Longsor terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) dan menutup Jalan Poros Mamasa-Toraja. Akibatnya, akses penghubung antarprovinsi Sulbar dan Sulawesi Selatan (Sulsel) terputus.
"Longsor disebabkan curah hujan tinggi yang terjadi secara berkesinambungan," ujar salah satu warga, Aldrin kepada wartawan di lokasi, Senin (14/11/2022).
Peristiwa itu terjadi di Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa sekira pukul 19.00 Wita, Minggu malam (13/11). Warga khususnya pengguna roda dua yang ingin melintas harus bahu membahu mengangkat sepeda motor melewati jalan yang tertutup material longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Longsor di desa ini ada empat titik, memang tekstur tanah labil, kapan hujan lama, resapan air masuk ke dalam tanahnya karena kebanyakan pasir jadi mudah longsor. Untuk akses sekarang ini, roda empat sama sekali tidak bisa lewat," ungkap Aldrin.
"Apalagi material lumpur cukup tinggi, ada yang kurang lebih 120 centimeter tingginya," sambung Aldrin.
Salah satu pengendara bernama Agustinus mengaku sudah beberapa jam tertahan di lokasi longsor. Dirinya menyebut sempat berupaya membuka jalan alternatif agar dapat dilalui pengguna roda dua.
"Saya sudah dua jam terjebak di sini, karena tebing longsor, ada sekira 20 meter, ada alternatif yang dibuat, tapi untuk motor saja, itupun harus diangkat," tutur Agustinus.
Saat ini, di lokasi sudah ada alat berat dari Balai Jalan Sulbar dibantu Dinas PUPR Kabupaten Mamasa yang diterjunkan ke lokasi untuk membersihkan material longsor yang menutup jalan.
(asm/ata)