Fakta-fakta Mobil Patroli Polda Gorontalo Tabrak Lari Ayah-Anak di Parepare

Parepare -

Mobil patroli Polda Gorontalo menabrak lari pengendara motor Hasbi (43) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mobil patroli tersebut dikemudikan warga sipil inisial I (59).

I menabrak pemotor di Jalan Panca Marga, Kelurahan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung, Parepare pada Selasa (8/11/2022). Insiden tabrak lari tersebut terekam CCTV dan videonya viral.

"Sedang dilakukan penelusuran dan pendalaman (mobil patroli yang menabrak)," ujar Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (8/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, Kamis (10/11/2022), berikut fakta-fakta mobil patroli Polda Gorontalo tabrak lari ayah dan anak di Kota Parepare:

Korban Tabrak Lari Ayah dan Anak

Warga Parepare Hasbi (43) dan anaknya M Hidayat (18) dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Sumantri Parepare usai menjadi korban tabrak lari mobil patroli polisi. Keduanya mengalami luka lecet di tangan, tumit dan nyeri di badan.

"Korban yang ditabrak itu ayah berboncengan dengan anaknya," ujar Kasat Lantas Polres Parepare Iptu M Arafah kepada detikSulsel, Selasa (8/11).

Arfan mengatakan korban masih menjalani perawatan karena luka yang dialami. Dia pun belum sempat mengambil keterangan lebih lengkap dari kedua korban.

"Kondisi korban yang ditabrak lecet di tangan, nyeri, tumit dan dirawat di RS Sumantri. Nanti setelah fit kami lengkapi keterangan dari korban," katanya.

Warga Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasbi (43) dan anaknya Muhammad Hidayat (18) menjadi korban tabrak lari mobil patroli polisi. Foto: Warga Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasbi (43) dan anaknya Muhammad Hidayat (18) menjadi korban tabrak lari mobil patroli polisi.(dok.ist)

Mobil Patroli Milik Polda Gorontalo

Mobil patroli polisi yang tabrak lari pengendara motor di Kota Parepare ternyata milik Polda Gorontalo. Mobil tersebut dalam proses distribusi dari dealer ke Polda Gorontalo.

"Rencananya kendaraan tersebut akan didistribusikan ke Polda Gorontalo," ungkap Kapolres Parepare AKBP Andiko Wicaksono saat konferensi pers di Polres Parepare, Rabu (9/11).

Andiko menegaskan bahwa mobil tersebut masih berstatus kendaraan dalam proses distribusi ke Polda Gorontalo. Sehingga tanggung jawabnya ada pada pihak jasa ekspedisi.

"Mobil dalam perjalanan distribusi dan masih dalam penguasaan ekspedisi," bebernya.

Sopir Warga Sipil

Polisi mengatakan mobil patroli milik Polda Gorontalo yang tabrak lari pemotor di Kota Parepare dikemudikan warga sipil inisial I (59). Dia merupakan sopir ekspedisi yang ditugaskan mengantar mobil dinas tersebut.

"Driver saat kejadian (tabrak lari) bukan anggota Polri," kata Andiko Wicaksono.

Andiko menyebutkan sopir tersebut merupakan warga Kota Makassar. Dia ditugaskan mengantar mobil patroli polisi tersebut ke Polda Gorontalo.

"Driver inisial I itu ditunjuk ekspedisi (untuk membawa mobil)," ujarnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Mobil dan Sopir Diamankan di Mamuju

Sopir dan mobil patroli Polda Gorontalo yang menabrak lari pemotor di Kota Parepare diamankan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Sopir dan mobil patroli tersebut kini berada di Polres Parepare.

"Setelah melakukan penelusuran tadi malam, kami mendapatkan informasi kendaraan dinas tersebut di Mamuju (Sulbar)," kata Andiko Wicaksono.

Andiko menuturkan mobil patroli tersebut ditemukan usai pihaknya melakukan penelusuran dan koordinasi dengan Polda Sulbar. Mobil patroli polisi tersebut langsung dibawa ke Polres Parepare untuk diamankan.

"Kami amankan dengan koordinasi Polda Sulbar," ujarnya.

Sopir Ngaku Takut Dipukul

Sopir mobil patroli milik Polda Gorontalo inisial I (59) mengaku takut dipukul warga usai menabrak pengendara motor di Kota Parepare. I lalu kabur tanpa memperdulikan korban.

"Saya lihat banyak massa. Jadi saya takut banyak massa," kata I kepada detikSulsel, Rabu (9/11).

I mengatakan tidak sengaja menyerempet motor yang dikendarai Hasbi. Dia mengaku tidak melihat motor yang tiba-tiba datang dari arah samping kanannya.

"Saya tidak lihat itu kendaraan (motor) lewat," katanya.

Usai menabrak pemotor tersebut, I merasa takut sehingga tidak berpikir untuk membantu korban dan melapor ke polisi. I mengaku saat itu yang ada di kepalanya hanya kabur.

"Saya takut," kata I saat ditanya alasan kenapa tidak melapor ke polisi usai menabrak pemotor.

Baca penyelasaian kasus di halaman selanjutnya.

Keluarga Korban Maafkan Pelaku

Istri korban, Nini mengatakan telah memaafkan pelaku setelah dimediasi polisi. Kasus ini pun berakhir damai.

"Kami mengerti mungkin karena rasa takut atau bagaimana (sehingga tabrak lari) tetapi sudah ada itikad baik mengakui kesalahan dan meminta maaf," kata Nini, Rabu (9/11).

Namun Nini menyesalkan sikap pelaku yang tidak menolong suami dan anaknya yang tertabrak saat kejadian. Menurutnya, pelaku harusnya menunjukkan rasa tanggung jawab untuk menolong dan membawa korban ke rumah sakit.

"Sebenarnya kami dari keluarga besar berharap ada perhatian saat kejadian, tetapi kami juga bisa mengerti mungkin karena takut sehingga tidak menolong," bebernya.

Nini mengaku telah menerima kejadian tersebut sebagai ujian kepada anak dan suaminya. Pihaknya juga bersedia untuk berdamai.

"Selanjutnya kami akan berdamai, saya kasihan juga sebab dia bekerja sebagai sopir dan perlu menafkahi keluarga. Selain itu suami saya (korban) juga bekerja sebagai sopir," bebernya.