Lokasi sholat gerhana bulan terdapat di beberapa lokasi di Kota Makassar. Sebagai salah satu ormas Islam, Muhammadiyah turut menggelar sholat gerhana bulan di sejumlah titik di Kota Makassar.
Sholat gerhana bulan merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Gerhana bulan adalah fenomena astronomi yang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah sehingga umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan sholat saat fenomena ini terjadi.
Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada tanggal 8 November 2022 dan dapat disaksikan di sejumlah wilayah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Sulsel sendiri, fase Gerhana Bulan Total dapat disaksikan malam ini mulai pukul 18.16 Wita dan diperkirakan akan berlangsung selama 3 jam 41 menit. Sholat gerhana bulan dapat dilakukan selama fenomena tersebut masih berlangsung.
Lokasi Sholat Gerhana di Makassar
Lokasi sholat gerhana bulan perlu diketahui umat muslim karena ibadah ini disunnahkan dilakukan secara berjamaah. Bagi warga Makassar dan sekitarnya, terdapat beberapa titik untuk melaksanakan sholat gerhana bulan.
Berikut ini daftar lokasi beserta nama yang akan bertindak sebagai imam dan khatib sholat gerhana bulan yang dikutip dari laman Khittah Muhammadiyah:
1. Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara
Imam : Abbas Baco Miro
Khatib: Abbas Baco Miro
2. Ta'mirul Masajid Jalan Banda Kota Makassar
Imam: Rustan Hasbullah
Khatib: Herfin Yuftah
3. SMA Muhammadiyah 6 Makassar Jalan Muhammadiyah
Imam: Eka Mahendra
Khatib: Saiful Kaharuddin
4. Masjid Subulussalam Al-Khoory Kampus Unismuh Makassar
Imam : Ahmad Nashir
Khatib: Ahmad Nashir
5. Masjid Rahmatul Ummah Muhammadiyah Pandang-Pandang Gowa
Imam : Mukhtasim Billah
Khatib : Mukhtasim Billah
Tata Cara Sholat Gerhana
Setelah mengetahuI lokasi shalat gerhana, perlu juga diketahui tata cara pelaksanaan sholat gerhana. Tata cara sholat gerhana bulan memiliki ketentuan tertentu karena berbeda dengan pelaksanaan sholat pada umumnya.
Berikut ini tata cara pelaksanaan sholat gerhana bulan yang dikutip dari laman resmi Kemenag:
- Berniat di dalam hati
- Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
- Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
- Kemudian rukuk sambil memanjangkan bacaannya
- Kemudian bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan 'Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd'
- Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang, berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
- Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
- Selanjutnya, bangkit dari rukuk (i'tidal)
- Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali
- Selanjutnya, bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua. Rakaat kedua ini dilaksanakan sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
- Salam
Setelah melaksanakan sholat gerhana, imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.
(urw/alk)