Bank Sulselbar Akui 30 Nasabah di Mamuju Tabungannya Raib, Total Rp 10 M!

Sulawesi Barat

Bank Sulselbar Akui 30 Nasabah di Mamuju Tabungannya Raib, Total Rp 10 M!

Hafis Hamdan - detikSulsel
Senin, 07 Nov 2022 19:51 WIB
Nasabah datangi bank Sulselbar tuntut dana yang hilang.
Foto: Nasabah datangi bank Sulselbar tuntut dana yang hilang.(Hafis Hamdan/detikcom)
Mamuju -

Bank Sulselbar mengungkap sudah menerima 30 laporan dari nasabahnya yang mengaku kehilangan uang tabungan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Total uang nasabah yang hilang mencapai Rp 10 miliar.

"Sekitar 30 nasabah (kehilangan dana)," kata Wakil Pimpinan Bagian Bisnis Bank Sulselbar Zaenal kepada wartawan, Senin (7/11/2022).

Zaenal mengaku pihaknya masih mendalami laporan para nasabah tersebut. Dia juga telah melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Mamuju.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kasus ini juga sudah dilaporkan di Kejari Mamuju," bebernya.

Zaenal menyebutkan salah satu pegawai bank bernama Hermin diduga telah melakukan penipuan ke para nasabah. Hermin menawarkan berbagai program ke nasabah termasuk hold tabungan atau deposito.

ADVERTISEMENT

"Itu tadi oknum ibu Hermin yang disebutkan oleh nasabah seperti itu (lakukan penipuan)," ujarnya.

Zaenal mengungkapkan total uang nasabah yang raib sekitar Rp 10 miliar. Namun Zaenal mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Iya sekitar begitu (10 miliar). Tapi kan masih didalami, nanti yang bicara tim legal bank. Jadi nanti untuk kepastiannya tim legal akan gelar pertemuan dengan nasabah (korban)," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, nasabah Bank Sulselbar di Mamuju melapor ke Polda Sulbar terkait dana tabungan mereka yang hilang.

"Yang di group tercatat saat ini ada 22 nasabah (kehilangan uang). Saya sudah lapor ke Polda juga," ujarnya salah satu korban, Nirmalasari Aras kepada wartawan, Senin (7/11).

Nirmalasari mengatakan kasus tersebut bermula saat seorang pegawai Bank Sulselbar mengajak para korban menabung di Bank Sulselbar melalui program hold tabungan atau deposito. Dari program tersebut nasabah dijanjikan keuntungan.

"Saya itu dari 2019 sampai 2022 artinya 3 tahun. Saya diajak sama pegawai bank termasuk ditawarkan untuk hold. Jadi uang di tabungan itu Rp 2 miliar dan pas dicek hilang di bank," ungkapnya.

Nirmalasari menyebutkan kerugian korban mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 2 miliar. Dia mengaku para korban sudah beberapa kali mendatangi pihak bank untuk meminta uangnya kembali.

"Kita datang lagi ini (ke Bank Sulselbar) meminta kejelasan bagaimana dana nasabah yang hilang," pungkasnya.




(hsr/asm)

Hide Ads