Aktivis Papua Merdeka, Filep Jacob Samuel Karma kini telah dikebumikan usai ditemukan tewas di Pantai Jayapura, Papua. Filep Karma masih sempat menghabiskan momen bersama keluarga sebelum tutup usia.
Adik ipar almarhum, George Waromi merupakan sosok terakhir yang menemani Filep Karma menjelang kematiannya. George menikmati kebersamaannya dengan Filep saat berenang di Pantai Base G Jayapura, Minggu (30/10) pagi.
"Saat itu saya bersama keluarga mandi bersama dengan almarhum di pantai," ungkap George Waromi kepada detikcom, saat ditemui di rumah duka, Rabu (2/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen kebersamaannya itu diabadikan dengan berfoto bersama. George menuturkan, Filep Karma sendiri yang mengajaknya berfoto.
"Di hari terakhir bersama di pantai beliau masih meminta kami untuk berfoto selfi namun ternyata foto itu untuk kenangan terakhir," paparnya.
George mengutarakan, saat itu kondisi air laut ketika mereka berenang di pantai. Namun momen itu tidak berlangsung lama dikarenakan mau pulang cepat untuk ibadah.
"Saat itu air surut dan almarhum bilang mau pulang dulu, nanti air naik baru pulang. Lalu saya bersama anak juga pulang karena hari Minggu mau ibadah," urai George.
Filep Karma ternyata kembali berenang saat itu. Namun dua hari setelah pertemuan terakhirnya itu, Filep sudah ditemukan tidak bernyawa.
Jenazah Filep ditemukan di Pantai Base-G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, sekitar pukul 05.00 WIT, Selasa (1/11). Mayat Filep ditemukan dalam kondisi mengenakan pakaian selam.
"Nah dari situ kami semua tidak tahu almarhum kembali ke laut dan kemudian hari ini kita lihat beliau sudah tidak ada," sebutnya.
George mengaku kehilangan berat. Selama ini, sosok Filep sudah dianggap sebagai sosok orang tua yang mendidik kedua putrinya.
"Tentunya kita semua merasa kehilangan. Keluarga menilai ini adalah takdir Tuhan," imbuh George.
Jasad Filep Terdampar di Pinggir Pantai
![]() |
Jasad Filep Karma pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Manufandu. Dia menyampaikan kesaksiannya menemukan almarhum terdampar di pinggir pantai saat berada rumah duka Filep Karma, Jalan Macan Tutul, Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Selasa (1/11) malam.
"Saya buang jala di laut dan saya lihat ada tumpukan kayu dan juga melihat seperti ada boneka dan ketika buang jala lebih dekat ternyata saya melihat manusia yang mengapung," ujar Manufandu di hadapan massa simpatisan Filep Karma.
Manufandu lantas melaporkan temuannya kepada pemilik pondok di pinggir Pantai Base G. Keduanya pun bersama-sama mengecek kembali untuk memastikan.
"Lalu ketika ke pantai saya kaget almarhum sudah bukan di laut tetapi sudah di pasir pinggir pantai, terdampar di situ," bebernya.
Temuan jasad Filep Karma juga disampaikan Manufandu kepada istrinya. Pantai Base G pun ramai dipenuhi warga hingga temuan jenazah tersebut dilaporkan ke polisi.
Saat jasad Filep Karma ditemukan, senapan tembak ikan berada di samping almarhum. Manufandu juga mendapati tiga pelampung yang digunakan Filep Karma masih berada di pos pantai.
"Nah pelampung itu sudah ada tinggal sejak hari Minggu. Lalu kita cek pelampung, tetapi senapan tembak ikan (spinggan) punya almarhum 2 ada juga di situ," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Pemakaman Dikawal Simpatisan
Jenazah Filep Karma dimakamkan di Batas Kota, Expo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Rabu (2/11) sekitar pukul 22.00 WIT. Massa simpatisan mengawal jasad aktivis Papua Merdeka itu tiba di pemakaman sejak dari rumah duka selama lima jam perjalanan.
Massa simpatisan melakukan long march mulai dari Distrik Abepura hingga ke lokasi pemakaman. Perjalanan panjang menuju pemakaman ini sempat terjadi perdebatan alot dengan polisi lantaran adanya bendera Bintang Kejora yang berkibar.
Pendeta John Baransano yang ikut dalam prosesi pemakaman mengungkapkan, pemulasaran Filep Karma berjalan aman dan lancar hingga prosesnya selesai.
"Hadir seribuan masyarakat Papua untuk ikut mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Aparat kepolisian juga ikut mengawal jalannya proses pemakaman. Semua proses aman dan lancar," ungkapnya.
Simak Video "Mencicipi Papeda Khas Kuliner Tradisional Jayapura, Papua"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)