Putri aktivis Papua Merdeka Filep Jacob Semuel Karma, Andrefina menegaskan kematian ayahnya murni karena kecelakaan pada saat menyelam. Dia meminta simpatisan untuk merelakan kematian ayahnya tersebut tanpa perlu disertai informasi hoax.
"Saya harap masyarakat dan teman-teman pendukung bapak, kami dari keluarga mau yang terbaik buat bapak jadi mari kita relakan kepergiannya," ujar Andrefina di Jayapura, Selasa (1/11/2022).
"Tidak boleh ada lagi isu-isu atau hoax yang beredar karena ini murni kecelakaan. Jadi mohon teman-teman semua tidak perlu ada kekerasan atau isu-isu bahkan demo," sambung Andrefina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andrefina mengatakan seluruh masyarakat Papua sebaiknya mendoakan almarhum ayahnya. Selain itu, simpatisan juga sebaiknya menguatkan keluarga yang ditinggalkan.
"Hari ini saya berduka. Saya bersedih sekali bapak telah meninggalkan kita semua. Mari mendoakan almarhum," pintanya.
![]() |
Kendati demikian, putri kedua dari almarhum Filep Karma itu mengaku terharu melihat banyaknya massa yang ikut berduka atas kepergian ayahandanya.
"Saya saat ini sendiri. Karena kakak sedang di Sorong dan ibu saya sedang berada di Jakarta. Tapi saat ini saya tidak sendiri. Karena ternyata seluruh masyarakat Papua ikut berduka," katanya.
Dia mengatakan sejak kecil dirinya kurang mendapat kasih sayang dari bapaknya. Hal ini karena dari ia kecil hingga bapaknya menghembuskan napas terakhir hidupnya hanya diberikan untuk Papua.
"Saya ini kurang mendapat kasih sayang almarhum. Karena sejak kecil hingga beliau pergi untuk selamanya. Hidupnya itu hanya disumbangkan untuk Papua merdeka," kata Andrefina.
"Tadi juga saya lihat walau beliau sudah meninggal di dadanya terlihat baju Papua Merdeka. Jadi yang saya tahu, dari hidup sampai mati bapak saya masih tetap pada prinsipnya yaitu Papua Merdeka," tuturnya.
G," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya..
Putri Filep Karma Benarkan Cerita Ayahnya Pamit Menyelam
Andrefina mengatakan ayahnya meninggal karena tenggelam. Sebelum meninggal, ayahnya memang pamit untuk pergi menyelam pada Sabtu (29/10).
"Tadi saya sudah ikut visum luar, dan memang berdasarkan visum luar jelas bahwa bapak meninggal karena tenggelam," ujar Andrefina .
Menurut Andrefina, Filep Karma juga sempat berenang bersama salah seorang keluarganya pada Minggu (30/10) pagi. Menurutnya, ayahnya tidak ikut pulang karena menunggu air laut surut sehingga dia bisa menyelam.
"Ada saksi juga dari keluarga juga mengatakan bahwa ketemu dengan bapak pada Minggu pagi sempat berenang bersama-sama tetapi bapak tidak ikut pulang," katanya.
"Karena awalnya pagi mau menyelam karena air naik menunggu air surut. Akhirnya keluarga pulang sendiri tanpa bapak ikut," katanya.