Polisi belum mengungkap penyebab kematian aktivis Papua Merdeka, Filep Jacob Semuel Karma atau Filep Karma. Polisi mewanti-wanti ke semua pihak agar tak menyebarkan berita bohong atau hoax terkait kematian Filep.
Jenazah Filep ditemukan di Pantai Base-G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, sekitar pukul 05.00 WIT, Selasa (1/11). Jenazah Filep pertama kali ditemukan oleh masyarakat yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi dalam kondisi mengenakan pakaian selam.
Kapolresta Jayapura Kombes Victor Mackbon meminta semua pihak mesti bersabar menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian. Dia juga menegaskan pihak-pihak yang menyebarkan hoax terkait kematian Filep akan diproses hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah perintahkan anggota untuk melakukan patroli cyber. Jadi barang siapa yang memberitakan hal-hal tidak benar agar bertanggungjawab," ujar Kombes Victor kepada wartawan di Mapolresta Jayapura, Selasa (1/11).
Menurut Victor, sudah ada pihak-pihak yang mencoba untuk menggoreng tentang kematian aktivis Papua merdeka itu. Oleh sebab itu dia mengingatkan agar tak ada pihak yang menjadikan permasalahan ini ke arah yang mengganggu stabilitas keamanan di Papua, khususnya di Kota Jayapura.
"Kami kepolisian didampingi Komnas HAM Papua untuk melakukan olah TKP, visum dan penyelidikan agar tidak ada hal-hal di luar fakta yang disampaikan," katanya.
![]() |
Polisi Gandeng Komnas HAM Papua
Polisi menggandeng Komnas HAM Papua dalam menyelidiki kasus kematian Filep Karma. Hal ini agar tak ada pihak yang berspekulasi soal penyebab kematian Filep Karma.
"Kami kepolisian didampingi Komnas HAM Papua untuk melakukan olah TKP, visum dan penyelidikan," ujar Victor.
Kombes Victor menekankan pihaknya akan mengungkap kasus kematian Filep Karma. Dia juga menyebut kehadiran Komnas HAM Papua akan mencegah hal-hal di luar fakta
"Agar tidak ada hal-hal di luar fakta tentang kematian Filep Karma," ungkapnya.
Lihat juga video 'Lukas Enembe: Ini Stroke, Bukan Main-main!':
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
Dirangkum detikcom, berikut kronologi Filep pamit ke keluarganya untuk pergi menyelam hingga ditemukan tewas di Pantai Base-G.
Sabtu, 29 Oktober 2022
Filep Karma dilaporkan pamit ke keluarganya untuk pergi menyelam. Belum ada informasi lebih lanjut korban pergi menyelam di mana dan bersama siapa.
Selasa 1 November 2022
Pukul 05.00 WIT
Pria bernama Daniel Manufandu (43) sedang menebar jala di pantai. Daniel kemudian melihat mayat laki-laki yang di tepi pantai menggunakan pakaian selam.
Daniel Manufandu lalu segera memberitahukan hal itu kepada pria bernama Steven Selvanus Nelson (41). Steven kemudian melapor ke anggota Polsek Jayapura Utara Bripka D. Wondiwoy via telepon.
Pukul 06.30 WIT
Bripka D. Wondiwoy tiba di TKP. Setelah memastikan temuan jenazah, dia lantas melaporkannya ke Polsek Jayapura Utara.
Pukul 07.40 WIT
Kapolsek Jayapura Utara AKP Jahja Rumra bersama empat personelnya tiba lokasi kejadian. Pihak Polsek lantas melakukan olah TKP.
Pukul 07.43 WIT
Personel Polsek Jayapura Utara melakukan pemasangan Police line di TKP. Sejumlah warga sekitar kemudian
Pukul 08.05 WIT
Lima orang personel Reskrim Polresta yang dipimpin oleh Ipda Andri Rihulay tiba di TKP dan ikut melaksanakan identifikasi terhadap jenazah.
Pukul 08.16 WIT
Sebuah mobil ambulans milik RS Bhayangkara Abepura tiba di TKP.
Pukul 08.30 WIT
Jenazah Filep dibawa menuju mobil ambulans dengan didampingi pihak keluarga. Jenazah selanjutnya dibawa menuju RS Bhayangkara Abepura.